Satu klik, lalu klik berikutnya, klik berikutnya, dan seterusnya: Anda dapat memesan dengan cepat dan mudah di Internet. Namun hal ini menjadi semakin menjadi masalah. Kaum muda khususnya dengan cepat lupa akan berbagai hal ketika berbelanja online. Dalam beberapa kasus di Swiss, kaum muda mendapati diri mereka terlilit utang besar pada pemasok online Zalando – meskipun orang tua mereka turun tangan, seperti yang dilaporkan oleh “Observer” Swiss.
Kaum muda semakin berhutang budi dengan memesan dari Zalando
Seorang remaja berusia 17 tahun di Swiss saat ini memiliki utang senilai lebih dari 10.000 franc, atau hampir 8.500 euro, karena ia berulang kali memesan pakaian secara online dari Zalando. Namun dia tidak mampu membayarnya, tidak membayar dan semakin terlilit hutang. Ayahnya mengetahuinya dan turun tangan. Namun remaja tersebut masih bisa menerima parsel dari Zalando. Kini ayahnya juga mempunyai masalah keuangan. Dia berulang kali membayar hutang putranya: “Saya ingin bertanggung jawab atas penipuan yang dilakukan anak saya,” katanya kepada “Observer”.
Anak di bawah umur diperbolehkan memesan dan berbelanja di Swiss “sebagai bagian dari gaji magang mereka” tanpa izin orang tua mereka. Sejak tahun 2016, Zalando telah mengubah syarat dan ketentuannya dan tidak lagi memerlukan izin orang tua saat memesan dari anak muda. Namun, pengecer online harus menghentikan pengiriman jika diminta. Zalando tidak memenuhi permintaan ini dalam kasus anak laki-laki yang berhutang banyak.
Zalando bereaksi hati-hati terhadap tuduhan tersebut
Tanpa mengomentari kasus spesifiknya, karena “alasan perlindungan data”, juru bicara Zalando mengatakan kepada “Observer” bahwa mereka menonaktifkan akun dan membatalkan pesanan jika perwakilan hukum menentang pembelian.
Baca juga: Pendiri Zalando Jelaskan Mengapa Anda Tiba-tiba Tidak Melihat Iklan Zalando Lagi
Ayah remaja tersebut membantahnya. Ada beberapa kasus serupa di Observer Advisory Centre. Kaum muda yang terlilit utang saat berbelanja online di pengecer seperti Zalando bukan lagi kasus yang terisolasi. “Beberapa tahun lalu, ponsel menjadi salah satu penyebab utama utang di kalangan anak muda. Saat ini belanja online,” kata Agnes Würsch dari konsultan utang Basel, Plusminus.
Di Jerman, anak-anak dan remaja berusia antara tujuh dan 18 tahun juga mempunyai kapasitas hukum tertentu. Orang tua tidak harus menyetujui pembelian yang uang jajannya mencukupi. Hal ini diatur dalam apa yang disebut “paragraf uang saku” dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata Jerman (BGB). Namun, jika orang tuanya tidak menyetujui pembelian tersebut dan pemuda tersebut mengetahui hal tersebut, maka akadnya tidak sah. Selain itu, pembayaran harus segera dilakukan secara rekening atau pembayaran secara mencicil tidak diperbolehkan bagi anak muda.
km