• Orang pertama menerima vaksin eksperimental dalam uji klinis pertama untuk kemungkinan vaksin melawan virus corona.
  • Vaksin ini dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi kecil Amerika, Moderna di Massachusetts.
  • Hanya diperlukan waktu 42 hari mulai dari mengurutkan informasi genetik virus hingga mengirimkan kandidat vaksin ke otoritas kesehatan AS.

Dalam pencarian vaksin global untuk melawan virus corona, orang pertama telah menerima satu dosis vaksin potensial. Dimulainya uji klinis pertama di Amerika menunjukkan pesatnya penelitian dan pengembangan vaksin potensial. Materi genetik virus baru diurutkan sekitar dua bulan lalu.

Namun, perjalanan calon vaksin masih panjang sebelum jelas apakah vaksin tersebut dapat diberikan kepada banyak orang. Penelitian tersebut awalnya bertujuan untuk membuktikan bahwa vaksin tersebut kompatibel dengan manusia. Jika hal ini terbukti, penelitian lain akan dilakukan di mana lebih banyak subjek akan diberikan kandidat vaksin untuk menguji apakah infeksi dapat dicegah dengan cara ini.

Vaksin untuk melawan virus corona tidak akan dipasarkan setidaknya selama satu tahun

Uji klinis ini memerlukan waktu setidaknya satu tahun hingga 18 bulan untuk membuktikan keamanan dan efektivitas vaksin, kata Anthony Fauci, yang telah lama mengepalai divisi penyakit menular di Institut Kesehatan Nasional di AS.

Jika vaksin tersebut mendapat persetujuan, maka itu akan menjadi vaksin pertama yang dikembangkan menggunakan platform teknologi baru yang disebut messenger RNA (mRNA). Teknologi ini akan menjadi komponen penting dalam pengembangan pesat vaksin yang dilakukan oleh perusahaan kecil di Massachusetts bernama Moderna. Perusahaan Tübingen CureVac, yang menolak tawaran senilai miliaran dari pemerintah AS, juga menggunakan teknologi serupa.

Alih-alih seluruh salinan virus, perusahaan bioteknologi hanya membutuhkan informasi genetik dari virus corona, kata bos Moderna Stephane Bancel kepada Business Insider. Moderna hanya membutuhkan waktu 42 hari mulai dari mengurutkan virus hingga mengirimkan kandidat vaksin ke otoritas kesehatan AS.

Data SDY