Supermarket saat ini sedang mengalami kesibukan.
Gambar Getty

Pembelian panik menjadi kekhawatiran di supermarket di seluruh dunia.

Di Jerman juga, rak tisu toilet dan pasta sering kali kosong.

Selain pekerjaan yang banyak, perilaku berbelanja juga berarti peningkatan penjualan yang signifikan bagi supermarket.

Kekhawatiran terhadap cepatnya penyebaran virus corona membuat banyak orang di seluruh dunia melakukan pembelian panik. Makanan yang tahan lama seperti pasta atau tepung dan tisu toilet sangat diminati. Rak sering kali kosong.

Situasi ini merupakan ujian stres bagi sektor ritel. Krisis yang terjadi saat ini juga mengejutkan industri ini. “Sepertinya Paskah dan Natal bertepatan,” kata seorang manajer toko Rewe dari Saxony kepada Business Insider. Logistik tidak dapat mengimbangi karena tidak ada yang siap menghadapi situasi tersebut.

Di satu sisi hal ini menimbulkan stres bagi karyawan, namun di sisi lain juga berarti peningkatan penjualan yang signifikan. Menurut manajer toko, penjualan dalam tiga minggu terakhir adalah 35 sampai 40 persen di atas tingkat tahun sebelumnya. Tidak hanya di pasarnya, tetapi di seluruh wilayah timur yang menyatukan negara-negara federal baru.

Rewe: Pengeluaran barang dari gudang regional terkadang dua kali lebih tinggi dari biasanya

Nilai pembelian individu juga 20 persen di atas normal. Angka-angka untuk logistik sangat jelas: barang-barang yang dikeluarkan oleh gudang regional di sektor segar berada 40 persen di atas rata-rata. Di daerah kering, tingginya bahkan dua kali lipat.

Untuk mengatasi kesibukan ini, truk bahkan melaju pada hari Minggu dan mengantarkan barang ke pasar. Oleh karena itu, beban yang sudah berat bagi karyawan di sektor ritel makanan semakin ditingkatkan dengan bekerja pada hari Minggu untuk menjaga stok.

Baca juga

Sebuah jaringan supermarket di Denmark mencegah pembelian panik dengan ide yang sangat sederhana

Manajer pasar menyatakan bahwa dia tidak lagi menaruh semua barang seperti tisu toilet di rak tokonya. Sebaliknya, dia menyebarkan inventarisnya sepanjang hari. “Misalnya, jika seorang perawat atau dokter datang ke toko kita pada malam hari setelah seharian bekerja, mereka seharusnya tetap bisa membeli barang-barang yang mereka perlukan untuk kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.

Rewe juga ingin melakukannya tanpa brosur iklan

Rewe juga mengambil tindakan, setidaknya di wilayah timur, karena banyaknya pelanggan. Mulai minggu depan, tidak akan ada lagi brosur iklan, lapor manajer toko. Kapasitas truk yang dibutuhkan untuk stok harian. Selain itu, bisnis sering kali didorong oleh tindakan. Artinya: Penawaran menarik banyak pelanggan dan merupakan faktor penting bagi pasar.

Namun saat ini terjadi lonjakan besar di pasar karena jumlah pembelian di atas rata-rata, sehingga promosi ini harus dihentikan. Sebaliknya, manajer toko berharap bahwa ia juga harus segera membatasi jumlah orang di tokonya. Semakin banyak supermarket yang menerapkan langkah ini untuk memastikan jarak yang aman antar pelanggan.

Pengelola pasar sudah menghubungi pihak keamanan yang seharusnya menempatkan pegawai di depan pasar untuk melakukan pemeriksaan. “Kami akan mengurangi jumlah troli belanja dan membatasinya pada jumlah pelanggan maksimum,” jelas manajer toko. Seperti di pasar lain, tindakan juga diambil untuk melindungi karyawannya. Misalnya, penghalang kaca plexiglass akan dipasang antara kasir dan pelanggan.

Lagipula, karyawan di supermarket setiap hari berhubungan langsung dengan banyak orang. “Beberapa karyawan telah bekerja di bidang ritel selama beberapa dekade,” kata manajer toko. “Mereka berpendapat bahwa kondisinya sebanding dengan waktu sesaat setelah penyatuan Jerman, ketika tiba-tiba terdapat banyak variasi di toko-toko.”

Togel Sidney