Marcus Krauss/Shutterstock.com

Dua kandidat vaksin melawan virus corona telah mendapat persetujuan untuk percepatan proses pengembangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).

Ini adalah dua persiapan dari perusahaan Mainz Biontech dan mitranya Pfizer.

Jika pengujiannya berhasil dan vaksinnya disetujui, Biontech ingin memproduksi 100 juta dosis pada akhir tahun ini.

Biasanya, pengembangan vaksin memakan waktu hingga 15 tahun, terkadang hingga 20 tahun. Sebelum suatu obat dapat diberikan, obat tersebut harus menjalani berbagai tes. Uji coba pada manusia saja bisa memakan waktu hingga lima tahun.

Mengingat dampak ekonomi dan psikologis dari pandemi virus corona, penelitian terhadap vaksin untuk melawan Covid-19 sangatlah mendesak.

Oleh karena itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) kini telah menyetujui prosedur percepatan untuk dua kandidat vaksin sehingga kemungkinan vaksin dapat tersedia lebih cepat. Persiapan yang disebut BNT162b1 dan BNT162b2 dari perusahaan Mainz Biontech dan mitranya di Amerika, Pfizer, menerima status “Jalur Cepat”. Kedua perusahaan mengumumkan hal ini pada hari Senin, seperti dilansir kantor pers Jerman. Perusahaan awalnya melamar empat kandidat.

Uji klinis pada 30.000 orang akhir bulan ini

Namun, hanya mereka yang diakui oleh pihak berwenang sebagai orang yang sangat menjanjikan yang diberikan persetujuan untuk prosedur ini. Perusahaan mengajukan permohonan dan mengharapkan tanggapan dalam waktu 60 hari. Biontech kini berencana melakukan uji klinis pada 30.000 subjek bulan ini untuk menguji keamanan dan efektivitas obat tersebut.

Vaksin tersebut, serupa dengan yang dibuat oleh perusahaan Curevac di Tübingen, didasarkan pada teknologi mRNA. Tubuh tidak mendapatkan bahan aktif, melainkan informasi untuk melawan patogen.

Baca juga

Penelitian vaksin Covid-19: Inilah sebabnya mengapa vaksin membutuhkan waktu lama untuk sampai ke pasar

“Kami senang bahwa dua kandidat vaksin kami telah menerima penunjukan Jalur Cepat dari FDA dan berharap dapat bekerja sama dengan FDA bersama mitra kami Pfizer untuk memajukan jalur pengembangan klinis,” kata Ozlem Türecidirektur medis senior di Biontech.

Jika pengujian tersebut berhasil dan mendapatkan persetujuan, Biontech ingin memproduksi 100 juta dosis bahan aktif pada akhir tahun ini dan sekitar 1,2 miliar dosis bahan aktif pada akhir tahun 2021. Artinya mulai awal bulan ini akan memenuhi prediksinya.

Menurut Biontech, hasil tes pertama di Jerman diharapkan keluar pada bulan Juli.

“CovTech”: Startup Jerman ini sedang mengembangkan solusi untuk krisis Corona

Sisir gen

Civey

Landasan

Ada Kesehatan

Pramuka

CureVac

BioNTech

la/ dengan bahan dari dpa

taruhan bola online