Pada tahun 2017, insinyur Denmark Peter Madsen membunuh dan memutilasi jurnalis Kim Wall secara brutal. Setahun kemudian dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Dia mencoba melarikan diri pada Selasa pagi tetapi gagal. Dia ditempatkan beberapa ratus meter jauhnya.
Menurut laporan media Denmark, Madsen mengancam akan membawa bom atau senjata lain.
Tiga tahun setelah pembunuhan jurnalis Kim Wall, Peter Madsen mencoba melarikan diri dari penjara di Denmark pada hari Selasa. Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena pembunuhan pada tahun 2018.
Insinyur tersebut memperkosa, membunuh, membongkar dan melemparkan jurnalis tersebut ke laut dengan kapal selam buatannya sendiri. Dia awalnya membantah melakukan kejahatan tersebut.
Jurnalis video diterbitkan pada September 2020 Christian Linnemann sebuah film dokumenter di mana Peter Madsen mengaku membunuh Kim Wall. Anda dapat menemukan informasi lebih lanjut tentang kasus ini di sini:
Baca juga
Usahanya untuk melarikan diri dengan cepat gagal
Seperti yang diumumkan polisi Denmark di Twitter pada hari Selasa, seorang pria melarikan diri dari pusat penahanan di Kopenhagen kemarin pagi. “Kami saat ini bekerja di Albertslund, di mana seorang pria ditangkap setelah ia mencoba melarikan diri. Ada investigasi di lokasi. Silakan ikuti instruksi kami. Kami tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut saat ini.” katanya dalam sebuah tweet. Sebuah bus berhenti untuk menjauhkan penonton. Selain itu, area tersebut ditutup pada area yang luas.
Sebuah foto memperlihatkan seorang pria duduk di depan pagar hanya beberapa ratus meter dari penjara. Ada petugas polisi tergeletak di tanah dengan senjata terhunus, berusaha menghentikannya melarikan diri. Polisi membenarkan hal itu Stasiun Radio DRbahwa itu adalah Madsen yang berusia 49 tahun.

Awalnya tidak jelas mengapa Madsen tidak ditahan secara fisik. “Daun Ekstra”, sebuah surat kabar Denmark, melaporkan para ahli bom di lokasi tersebut. Madsen rupanya mengancam akan membawa bom atau senjata lain. Pembunuhnya kemudian ditangkap pada sore hari.
Baca juga