UE semakin menentang dirinya sendiri: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto: Kepresidenan Turki, Murat Cetinmuhurdar, Handout, Anadolu Agency via Getty Images)

UE telah secara drastis mengurangi bantuan pra-aksesi ke Turki pada tahun 2020. Seperti yang dikatakan oleh kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell kepada parlemen UE, hanya seperempat dari jumlah yang direncanakan semula akan dibelanjakan tahun ini. Alasannya antara lain sengketa gas dengan Siprus di Mediterania dan serangan militer Turki di Suriah. Grup media Funke pertama kali melaporkan komunikasi Borrell ke Parlemen Uni Eropa.

UE ingin menggunakan bantuan pra-aksesi untuk mendukung reformasi di negara-negara kandidat dan meningkatkan daya saing mereka. Namun, negosiasi aksesi dengan Turki terhenti selama bertahun-tahun, sebagian karena perselisihan mengenai supremasi hukum.

Borrell mengacu pada keputusan UE sebelumnya

Sejak tahun 2017, bantuan aksesi yang direncanakan pada saat itu telah dikurangi sebesar 1,2 miliar euro, tulis Borrell kepada parlemen. “Setelah pengeboran tidak sah di perairan teritorial, di zona ekonomi eksklusif dan di landas kontinen Siprus dan setelah operasi militer di timur laut Suriah, UE memutuskan untuk melakukan pengurangan lebih lanjut dalam jumlah pendanaan untuk Turki pada tahun 2020 dan mengurangi itu sebesar 75 persen dibandingkan dengan jumlah pembayaran yang direncanakan semula.”

Borrell merujuk pada keputusan para menteri luar negeri UE dan kepala negara serta pemerintahan UE pada musim gugur 2019 yang mengecam operasi militer Turki di Suriah utara. Pada bulan November 2019, kerangka sanksi akibat pengeboran Turki di Mediterania timur telah diputuskan.

Funke Group melaporkan, dengan mengacu pada Komisi UE, bahwa tahun ini Turki akan menerima 168 juta euro dari apa yang disebut program IPA untuk mendekatkannya pada Uni Eropa. Dari jumlah tersebut, 150 juta euro akan digunakan untuk mendorong demokrasi dan supremasi hukum, dan 18 juta euro akan digunakan untuk program pembangunan pedesaan.

Baca juga: Urusan Konsultan: Bundeswehr Minta Kembali 800.000 Euro dari Mantan Manajer

Pembayaran yang diberikan UE kepada Turki sebagai bagian dari kesepakatan pengungsi tetap tidak terpengaruh oleh pemotongan tersebut.

Sidney siang ini