Berbeda dengan AS, Uni Eropa ingin berkonsentrasi pada bantuan kemanusiaan di Suriah.
Komunitas internasional harus bersiap untuk rekonstruksi negara yang dilanda perang saudara setelah solusi politik ditemukan, kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini di Luksemburg pada hari Senin. Seringkali, setelah konflik-konflik tersebut berakhir, sebuah konsep terlambat dikembangkan. Menteri Luar Negeri Federal Sigmar Gabriel Pada pertemuan dengan rekan-rekannya di Uni Eropa di Luksemburg, ia menyatakan keprihatinannya bahwa fokus yang diperlukan namun sangat disukai dalam memerangi terorisme dapat mengorbankan bantuan kemanusiaan. Orang-orang akan mengungsi ke Eropa lagi jika mereka tidak mendapatkan bantuan lokal.
Pemerintah AS baru-baru ini beralih dari prioritas pergantian kekuasaan di Suriah, dengan menyatakan bahwa fokusnya harus pada kemenangan atas milisi ekstremis ISIS. Mengenai Presiden Suriah Bashar al-Assad, Gabriel memperingatkan bahwa perubahan arah ini tidak boleh mengarah pada jaminan jangka panjang untuk menjabat sebagai penyebab utama perang saudara. Menurut penilaiannya, pemerintah Suriah saat ini menghalangi perundingan perdamaian, kata Gabriel.
Beberapa pakar kebijakan luar negeri Uni Eropa menekankan bahwa Suriah sendirilah yang harus memutuskan pemerintahan masa depan mereka. Tak satu pun dari mereka menyerukan pengunduran diri Assad segera. Namun, kesimpulan dari pertemuan para menteri luar negeri UE menyatakan bahwa di bawah pemerintahan saat ini tidak akan ada perdamaian abadi di negara tersebut. UE hanya akan ikut mendanai rekonstruksi jika terdapat rencana perdamaian yang komprehensif. Mereka juga ingin membantu mengadili kejahatan perang. Gabriel mengatakan UE akan mendukung PBB dengan dokumentasi sehingga nantinya bisa menuntut kejahatan terhadap kemanusiaan.
Konferensi dua hari mengenai Suriah di bawah naungan UE dimulai di Brussels pada hari Selasa. Mogherini mengatakan fokusnya adalah pada pengorganisasian bantuan kemanusiaan, sementara pembicaraan di Astana akan fokus pada pemeliharaan gencatan senjata dan negosiasi di Jenewa di bawah payung PBB akan fokus pada mediasi antara pihak-pihak yang berkonflik di Suriah. UE adalah donor terbesar bagi Suriah dan kawasan.
Reuters