Perekonomian Turki menderita krisis mata uang. Jatuhnya lira Turki belum pernah terjadi sebelumnya; inflasi sekarang berada pada angka 12 persen.
Presiden Recep Tayyip Erdogan memberikan tekanan pada bank sentral dan telah mereorganisasi kabinetnya untuk mengatasi krisis ini.
Erdogan juga menginginkan perubahan strategi: Ia secara pribadi ingin menarik investor asing ke Turki untuk meningkatkan perekonomian dalam negeri.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan strategi pertumbuhan baru untuk Turki. Hal ini dilaporkan oleh kantor berita Reuters.
Erdogan ingin menjadikan Turki lebih menarik bagi investor asing. Dia mengumumkan pada hari Rabu bahwa dia akan bertemu secara pribadi dengan investor internasional untuk menjelaskan kepada mereka peluang berinvestasi dalam perekonomian Turki. Kebijakan ekonomi masa depan harus bertumpu pada tiga pilar, kata Erdogan: stabilitas harga dan keuangan serta stabilitas geopolitik.
Setelah jatuh dalam beberapa bulan terakhir, lira Turki pulih secara signifikan setelah pengumuman Erdogan. Dolar melemah hampir tiga persen menjadi 7,9070 lira dan euro turun 3,4 persen menjadi 9,2915 lira. Obligasi pemerintah Turki juga semakin banyak dibeli. Imbal hasil obligasi sepuluh tahun turun ke level terendah dalam tiga bulan di 12,56 persen.
Kebijakan moneter Erdogan yang tidak lazim
Pada awal minggu ini, pergantian pimpinan bank sentral telah memberikan dorongan, dan pada hari Rabu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan jaminan bahwa dia sepenuhnya mendukung kebijakan kepala bank sentral yang baru. Terlebih lagi, yang mengejutkan para pengamat pasar, Erdogan mengakui bahwa Turki mungkin harus menelan “pil pahit” dalam memerangi tingginya inflasi yang akhir-akhir ini mencapai hampir dua belas persen.
Namun, para pengamat khawatir bahwa dalam jangka panjang presiden Turki akan tetap berpegang pada pandangannya yang tidak lazim bahwa suku bunga utama yang tinggi bukanlah obat untuk inflasi, melainkan penyebabnya. Hal ini bertentangan dengan standar ekonomi. Setelah pernyataan Erdogan, para analis berasumsi bahwa bank sentral Turki akan mengubah kebijakan moneternya baru-baru ini dan menaikkan suku bunga secara signifikan.
Erdogan menggantikan kepala bank sentral pada hari Sabtu. Selain itu, menantu laki-laki Erdogan mengundurkan diri sebagai menteri keuangan pada hari Minggu. Gubernur bank sentral yang baru, Naci Agbal, mengumumkan keputusan kebijakan moneter yang diperlukan setelah pengangkatannya. Hal ini ditunggu-tunggu apakah dan seberapa besar suku bunga utama akan dinaikkan pada pertemuan bank sentral pada 19 November.
jg/dpa