Telur tidak jahat, tubuh manusia tidak memerlukan detoksifikasi, dan makanan super sangat baik bagi siapa pun yang menjualnya. Demikian kata koki TV Tim Mälzer.
Bisakah kita makan sehat? Koki TV Tim Mälzer menanyakan pertanyaan ini dalam programnya “Lebensmittel-Check” dan mencari jawabannya. Pada akhirnya, kesimpulannya cukup jelas: tidak. Sebagian besar gagasan kita tentang makan sehat, makanan super, dan detoksifikasi sepenuhnya salah arah, menurut pencipta acara dan ilmuwan yang diwawancarai.
Dalam siaran berdurasi 45 menit, Mälzer mencermati gagasan paling luas tentang kebiasaan makan sehat. Kritik yang jelas terhadap produsen makanan super dan pendukung smoothie. Karena janji-janji mereka tentu saja tidak masuk akal. Bagaimanapun, mereka tidak tahan terhadap penyelidikan ilmiah. Namun mitos abadi lainnya tentang makanan kita juga harus dipercaya.
Berikut ikhtisar temuan acara tersebut:
1. Terlalu banyak vitamin itu buruk
Menurut kami, vitamin sangat berharga untuk pola makan yang sehat. Rak-rak toko obat penuh dengan apa yang disebut suplemen nutrisi yang menjanjikan asupan vitamin tambahan bagi kita. Namun kelebihan vitamin justru bisa berbahaya bagi tubuh manusia.
2. Roti gandum utuh tidak lebih sehat dibandingkan roti putih
Penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang mengandung biji-bijian tidak meningkatkan kesehatan secara signifikan. Tidak ada manfaat yang terlihat.
3. Diet mediterania tidak lebih sehat dari makanan sehat
Sebuah tes terhadap 50.000 wanita sehat menunjukkan bahwa pola makan tinggi ikan, minyak zaitun, dan anggur merah tidak mengurangi penyakit peredaran darah atau kanker. Kelompok pembanding memiliki pola makan yang cukup padat. Dengan currywurst, schnitzel, dan makanan cepat saji.
4. Kolesterol dalam telur tidak membahayakan
Telur tidak jahat. Kolesterol yang dikandungnya tidak ada hubungannya dengan kolesterol dalam darah manusia. Semuanya jelas: Kita bisa makan telur sebanyak yang kita mau.
5. Margarin tidak lebih sehat dari mentega
Kita bisa memanggang kue Natal kita dengan mentega yang enak. Sebab belum ada bukti yang terbukti secara ilmiah bahwa margarin lebih sehat dibandingkan mentega.
6. Ikan laut tidak seberharga yang kita duga
Menurut temuan baru, penelitian yang dipublikasikan tentang asam lemak omega-3 didasarkan pada data yang salah.
7. Detoksifikasi dengan smoothie atau teh tidak berhasil
Tubuh manusia melakukan detoksifikasi sendiri. Juga tidak ada produk limbah di usus yang bisa dikeluarkan dengan smoothie. Pengasaman akan terjadi dengan sendirinya. Ngomong-ngomong, smoothie bukanlah nutrisi yang ideal. Karena mengunyah sudah tidak diperlukan lagi.
8. Gluten tidak berbahaya bagi orang sehat
Belum ada penelitian yang membuktikan bahwa gluten berbahaya. Cara makanan diproduksi sangat penting untuk kompatibilitas. Kalau soal roti, sisa adonan bertanggung jawab. Jadi waktunya satu adonan didiamkan saja. Dalam produksi industri seringkali tidak ada cukup waktu. Oleh karena itu masalah pada lambung dan usus. Itu bukan glutennya. Situasi serupa terjadi pada produk bebas laktosa. Mereka tidak lebih sehat dibandingkan kompetitor.
9. Makanan super hanya super bagi produsennya
Yang disebut makanan super adalah murni produk pemasaran. Tidak ada definisi dan tidak ada bukti efek dari makanan ini. Alternatif yang murah adalah produk lokal seperti blueberry.
10. Kenikmatan saat makan lebih penting dari pada apa yang tersaji di meja
Jika Anda suka makan, itu akan lebih baik bagi Anda. Orang Prancis suka makan dalam suasana yang nyaman. Makan bisa memakan waktu hingga empat jam. Ada juga anggur merah yang enak. Kami orang Jerman cenderung makan terlalu cepat. Ini bisa berbahaya bagi kesehatan Anda.
Jika Anda ingin menjelaskan lebih detail argumen Tim Mälzer dan timnya, ada satu Di Sini pertunjukan di perpustakaan media ARD.