Jutaan ton makanan berakhir di tempat sampah setiap tahunnya. Sebuah perusahaan rintisan baru ingin mencegah hal ini dan akan segera membuka toko makanan di Berlin.
Kita mengkonsumsi terlalu banyak, kita membuang terlalu banyak. 18 juta ton makanan berakhir di sampah setiap tahunnya di Jerman saja. Jadi, beberapa startup memerangi sampah makanan, termasuk Etepetete dari Berlin, yang mengirimkan makanan sekali pakai secara berlangganan, dan ResQ, sebuah aplikasi yang menjual sisa makanan restoran.
Kini ada proyek baru di Berlin yang ingin menyelamatkan makanan yang membusuk dan dibuang, namun masih dapat dimakan dari sampah. TuanPlus adalah nama startup yang didirikan oleh aktivis lingkungan Raphael Fellmer, pendiri serial Alexander Piutti, dan insinyur Martin Schott.
Di masa depan, pelanggan akan dapat membeli makanan yang diselamatkan di toko yang digambarkan oleh pendirinya sebagai “toko makanan pertama di Berlin”, tetapi juga melalui toko online. Di Berlin, SirPlus ingin mengirimkan makanan dalam satu hari. Manfaatnya bagi pembeli? Anda bisa mendapatkan bahan makanan dengan harga hingga 70 persen lebih murah. Baik perorangan maupun perusahaan dapat berbelanja dan memesan.
Dalam beberapa minggu terakhir, ketiga pendiri telah… Kampanye crowdfunding di Startnext Uang dikumpulkan. Setidaknya 50.000 euro harus dikumpulkan, paling banter 150.000 euro. Mereka akhirnya mengumpulkan hampir 93.000 euro dari lebih dari 1.700 pendukung. Menurut SirPlus, sekotak makanan yang diselamatkan telah dipesan sebanyak 1.300 kali selama kampanye. Startup tersebut sekarang ingin meluncurkannya pada bulan September.
“Tujuan SirPlus adalah mengurangi limbah makanan secara besar-besaran, memprofesionalkan atau mengarusutamakan penyelamatan makanan dan dengan demikian merevolusi industri,” tulis para pendiri di Startnext. Dalam jangka panjang, mereka ingin mengurangi sampah maksimal 30 persen. Toko makanan tersebut diperkirakan akan dibuka dalam beberapa bulan mendatang. Real dan Metro telah menyetujui kolaborasi.
SirPlus ingin menggunakan uang yang terkumpul untuk mendirikan outlet dan gudang, membeli truk berpendingin untuk pengiriman dan mempekerjakan karyawan.
Dalam video ini, para pendiri menjelaskan cara kerja konsep mereka: