- Dalam episode terbaru “The Lion’s Den” Selasa kemarin, dihadirkan produk yang ditujukan untuk menopang kepala bayi saat tidur telentang.
- Kemudian timbul diskusi mengenai apakah bayi sebaiknya tidur tengkurap, menyamping, atau terlentang.
- Seorang dokter memperingatkan: Jangan biarkan bayi Anda tidur tengkurap!
- Anda dapat menemukan lebih banyak artikel dari Business Insider di sini.
Kluba Medical tidak mendapatkan kesepakatan – tetapi mendapat persetujuan di Twitter. Tim yang dipimpin oleh pengembang dan doktor ganda Susanne Kluba menghadirkan produk yang menopang kepala anak ketika ia tidur telentang, karena jika tidak maka dapat berubah bentuk. Namun, ini mengasumsikan bahwa bayi harus tidur telentang. Tapi singa tidak begitu yakin akan hal itu.
“Yang sedikit mengejutkan saya adalah Anda telah mengembangkan sesuatu agar anak dapat tidur telentang. Anak saya sudah lebih besar sekarang. Namun kemudian sudah diketahui: Anak-anak tidak boleh tidur telentang,” kata Dagmar Wöhrl. Oleh karena itu, risiko mati lemas sangat tinggi. Yang terpenting, Anda harus mencegah sindrom kematian bayi mendadak dan membiarkan anak tidur miring. “Tapi kamu menggelengkan kepala,” katanya kepada Kluba, “jadi menurutku aku salah selama beberapa dekade ini.”
Harald Schneider, dokter dan juru bicara Departemen Endokrinologi Terapan DGE, mengatakan: Ya. Dia bahkan memperingatkan di Twitter untuk tidak membiarkan anak itu tidur telentang.
//twitter.com/mims/statuses/1176594012792348674?ref_src=twsrc%5Etfw
Sekali lagi, secara singkat dari sudut pandang medis, karena @DWoehrl, @NilsGlagau Dan @RalfDuemmel pada #DHDL @VOXde sebelum e. Jutaan orang mempertanyakan apakah bayi sebaiknya tidur telentang: Letakkan bayi Anda telentang, Anda akan mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak!
Faktanya, ada beberapa penelitian yang menyoroti manfaat berbaring telentang. Entah dari satu Rumah Sakit Anak Boston atau satu Institut Perguruan Tinggi Kedokteran di Hanover – semuanya merekomendasikan menidurkan bayi terlentang untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak. Berbeda dengan pertunjukannya, wacana ilmiah bukan tentang opini, melainkan tentang fakta, kata Schneider:
//twitter.com/mims/statuses/1176594550850277376?ref_src=twsrc%5Etfw
Ini adalah fakta yang dibuktikan dalam penelitian, bukan opini. Alangkah baiknya juga jika @VOXde memperbaikinya Informasi palsu seperti itu bisa memakan korban jiwa.
Menurutnya, Vox harus memperbaikinya karena ketidakpastian yang muncul di kalangan penonton.
itu