Musim pelaporan triwulanan membawa dua kejutan positif bagi investor: Baik pembuat mobil listrik Tesla, yang sering digambarkan sebagai perusahaan yang “merugi secara kronis”, dan Deutsche Bank menghasilkan keuntungan pada kuartal ketiga. Hampir tidak ada yang mengharapkannya.
Tesla memperoleh keuntungan sebesar $21,9 juta (20 juta euro). Pada kuartal ketiga tahun 2015, terdapat kerugian sebesar 293,2 juta dolar (270 juta euro) dalam pembukuan. Penjualan naik 145 persen menjadi 2,3 miliar dolar (2,1 miliar euro). Karena tidak ada yang mengharapkan angka sebaik itu, saham Tesla naik empat persen di bursa Frankfurt kemarin pagi.
finanzen.net
Tesla berencana mengirimkan 50.000 kendaraan pada paruh kedua tahun ini. Perusahaan juga akan mencapai tujuan ini: pada kuartal keempat, lebih dari 25.000 mobil akan dikirimkan ke pelanggan meskipun cuaca musim dingin dan musim liburan.
Analis harus merevisi target harga mereka setelah angka tersebut. Studi saat ini dilakukan oleh bank besar AS, Goldman Sachs (6 Oktober 2016). Namun para ahli hanya melihat target harga sebesar 185 dolar AS (170 euro), hampir 12 persen di bawah harga saat ini.
Angka-angka tersebut menjadi penyemangat bagi investor, yang baru-baru ini mendengar lebih banyak ahli memperkirakan Tesla akan bangkrut.
Saham Deutsche Bank: Analis melihat potensi 50 persen
Dan Kitwood/Getty ImagesAnak bermasalah Deutsche Bank juga mengejutkan para investor pasar saham. Intinya dia mendapat untung 278 juta euro. Analis memperkirakan kerugian sekitar 600 juta euro.
Pada kuartal ketiga tahun 2015, terdapat kerugian bersih hampir enam miliar euro. Namun, bos baru John Cryan menghasilkan miliaran dolar sebelum menjabat.
Pendapatan – yaitu total pendapatan – naik 2 persen menjadi 7,5 miliar euro dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kemarin, menjelang angka tersebut, Bankhaus Lampe mengumumkan target harga baru untuk Deutsche Bank. Analis Neil Smith melihat potensi kenaikan hampir 60 persen untuk saham tersebut pada harga 21 euro. Salah satu alasannya adalah bahwa dia mengharapkan angka yang kuat.
Analis tersebut mengatakan kepada Business Insider Germany pagi ini bahwa neracanya bahkan lebih baik dari perkiraannya.
(dengan DPA)