Tidak ingin mengukur sendiri kopi Anda dengan sendok takar atau buah yang direndam ikan dari mesin? Apakah Anda lebih suka menggunakan kapsul dengan porsi sempurna tanpa kerumitan? Lalu ada hujan pandangan kritis dan komentar negatif dari semua pihak. A Pengguna jejaring sosial “Ello” ingin tahu apakah kritik itu benar, dan melakukan perhitungan.
Perbandingan langsung: Nespresso VS. Mesin espresso
Hermes Trismegistusbegitu pengguna menyebut dirinya, dia membandingkan mesin “Nespresso” miliknya dengan mesin espresso “Gaggia Classic” Italia, yang menurutnya merupakan model yang banyak digunakan.
Konsumsi daya yang mengejutkan
Pertama dia memeriksa berapa banyak daya yang digunakan kedua mesin. Yang harus dia lakukan hanyalah menyambungkan Nespresso-nya ke meteran listrik. Dia kemudian menghitung berapa banyak listrik yang digunakan Gaggia untuk jumlah kopi yang sama.
Hasilnya mengejutkan: mesin espresso Italia yang disebut lebih ramah lingkungan ini menggunakan listrik 40 kali lebih banyak dibandingkan mesin Nespresso. Penguji sangat marah saat menyadari bahwa sebagian besar energi ini terbuang untuk memanaskan bagian logam terlebih dahulu.
Lagi pula: setelah Gaggia hangat, penggunaan listriknya jauh lebih sedikit untuk cangkir-cangkir berikutnya. Meski demikian, dalam perhitungannya, Hermes memberikan konsumsi 22 kilowatt jam per tahun untuk Gaggia, sedangkan Nespresso memiliki konsumsi yang relatif rendah yaitu 2,4 kilowatt jam per tahun dengan konsumsi yang sama.
Masalah sampah
Kritikus kapsul kini berpendapat bahwa konsumsi daya dapat diabaikan mengingat tumpukan limbah raksasa yang dihasilkan kapsul. Namun jauh dari itu: kapsul aluminium pada akhirnya didaur ulang.
Menurut artikel tersebut, 10,2 kilowatt-jam per tahun digunakan untuk memproduksi jatah kapsul tahunan. Untuk menghasilkan kapsul dalam jumlah yang sama dari aluminium bekas, hanya dibutuhkan 0,5 kilowatt-jam. Artinya, mesin espresso klasik masih menggunakan energi dua kali lebih banyak per tahun dibandingkan mesin Nespresso, termasuk produksi kapsul.
Tidak disuap oleh Nespresso
Pada bagian akhir, penulis menekankan bahwa dia tidak disuap oleh Nespresso: “Kami mengumpulkan data yang kaku dan masuk akal. Hasilnya adalah pembelajaran literasi sains dan kesadaran bahwa segala sesuatu tidak menjadi kenyataan hanya karena terus-menerus diulang tanpa refleksi,” jelas penulis.