Para ilmuwan menelusuri jejak botol plastik bertanda di Sungai Gangga.
Foto: Universitas Exeter; Grafis: Orang Dalam Bisnis

Sungai Gangga di India adalah salah satu sungai paling tercemar di dunia.

Sebuah penelitian menyelidiki seberapa jauh sampah bisa mengapung di Sungai Gangga. Botol plastik ditemukan untuk tujuan ini. Ini berhasil mencapai laut dalam beberapa bulan.

Jarak terukur terjauh yang ditempuh adalah 2.845 kilometer dalam 94 hari.

Sungai Gangga berasal dari kaki pegunungan Himalaya, membentang sepanjang 2.700 kilometer melalui India dan akhirnya mengalir ke Teluk Benggala. Sungai ini menyuplai air kepada sekitar setengah miliar orang, namun merupakan salah satu sungai paling tercemar di dunia.

Sungai berkontribusi terhadap masalah resistensi antibiotikairnya membuat orang sakit Dan Lumba-lumba Gangga juga terancam punah.

Setengah miliar orang mendapat pasokan air dari Sungai Gangga.

Setengah miliar orang mendapat pasokan air dari Sungai Gangga.
Sudipta Das / Pacific Press / aliansi foto

Saat India berjuang membersihkan sungai, para peneliti menjalankan misinya untuk mencari tahu jalur mana yang dilalui tanah dari Sungai Gangga.

Satu Studi yang dilakukan para peneliti di University of Exeter sebagai bagian dari Proyek “Laut ke Sumber” dari National Geographic Society menunjukkan bagaimana botol plastik yang dilengkapi pemancar GPS dapat menempuh jarak ribuan kilometer di sungai. Jarak terjauh yang tercatat adalah 2.845 kilometer dalam 94 hari.

“Hasilnya menunjukkan kepada kita bahwa ini merupakan masalah global ketika sepotong plastik yang berakhir di sungai atau laut dapat dengan cepat muncul kembali di belahan dunia lain,” kata Emily Duncan, penulis utama studi tersebut.

Salah satu peneliti meletakkan salah satu botol uji di Sungai Gangga.

Salah satu peneliti meletakkan salah satu botol uji di Sungai Gangga.
Sara Hylton/Masyarakat Geografis Nasional

Sebagai bagian dari penelitian, 25 botol ditempatkan di Sungai Gangga. Mereka mengalir ke hilir dalam beberapa bagian dan terkadang macet. Tiga botol langsung dibuang ke Teluk Benggala. Mereka pun menempuh jarak yang jauh akibat arus di dekat pantai dan kemudian menyebar luas.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa hingga 80 persen sampah di lautan dibawa ke sana melalui sungai. Pergerakan sampah di laut telah dipelajari secara ekstensif, namun masih banyak ketidakpastian terkait dengan sungai, kata para peneliti.

Namun, bukan hanya sampah plastik yang mengancam kehidupan di Sungai Gangga. Satu penelitian internasional lainnya baru-baru ini menunjukkanbahwa jaring ikan juga menimbulkan bahaya yang besar, terutama bagi fauna yang ada di sungai.

Seperti inilah penampakan botol plastik berlabel.

Seperti inilah penampakan botol plastik berlabel.
Heather Koldewey

Artikel ini pertama kali muncul di BUSINESS INSIDER India. Kamu bisa Di Sini membaca.

Keluaran Sydney