Dmitry Kalinovsky/Shutterstock

Lebih dari 3,6 juta mobil didaftarkan di Jerman pada tahun 2019 – hanya saja pada tahun bonus barang bekas, jumlahnya lebih banyak.

Semakin banyak mobil yang turun ke jalan, terutama di kota-kota besar.

Pakar mobil Ferdinand Dudenhöffer meminta agar mobil dibawa sesuai dengan kebutuhan kota.

Beberapa tahun terakhir, generasi muda kerap disebut kehilangan minat untuk memiliki mobil. Model seperti car sharing akan menggantikan kepemilikan. Sebuah studi yang dilakukan oleh pakar mobil Ferdinand Dudenhöffer – yang sebelumnya tersedia di Business Insider – kini menunjukkan bahwa mobil masih populer di Jerman – terutama di kota-kota besar.

Sebanyak 3,61 juta mobil baru diluncurkan pada tahun 2019. Hanya pada tahun bonus penghapusan, 2009, lebih banyak mobil baru yang didaftarkan, yaitu 3,8 juta. “Orang Jerman tampaknya menyukai mobil mereka dan tentu saja menginginkan lebih banyak lagi mobil tersebut,” tulis Dudenhöffer, direktur CAR Center Automotive Research di Duisburg.

Saat ini terdapat 574 mobil per 1.000 penduduk di Jerman. Nilai ini meningkat sebesar 14 persen sejak tahun 2009. Namun “peningkatan populasi yang terus meningkat bukan hanya merupakan fenomena Jerman, namun dapat diamati hampir di seluruh dunia,” tulis Dudenhöffer.

Resesi Corona menunda pembelian mobil

Namun, Dudenhöffer tidak mengkonfirmasi kesimpulan lain dalam beberapa minggu terakhir. Sering dikatakan bahwa banyak pengguna transportasi lokal akan lebih memilih bepergian dengan mobil di masa depan karena risiko infeksi yang lebih rendah. Pakar mobil memperkirakan masa-masa yang agak sulit bagi produsen mobil. Sudah jelas bahwa “jumlah mobil dan kepadatan mobil pada tahun 2020 akan meningkat secara signifikan lebih lambat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.”

Alasannya: Resesi Corona menghentikan rencana banyak peminat mobil. Karyawan yang terancam pekerjaan jangka pendek atau pengangguran akan menunda pembelian mahal tersebut untuk sementara waktu.

Perkembangan populasi kendaraan di kota-kota besar di Jerman sangatlah menarik. “Di antara 15 kota terbesar di Jerman, Munich mengalami lompatan terbesar dalam pengembangan stok kendaraan,” tulis Dudenhöffer. Terdapat 14.554 mobil tambahan yang beroperasi di sana pada tahun 2020 – peningkatan sebesar dua persen.

Semakin banyak mobil turun ke jalan di kota-kota besar

Tren ini juga terlihat di kota-kota besar lainnya seperti Berlin, Hamburg, dan Cologne. Secara keseluruhan, perkembangan ini berlaku di 22 kota terbesar di Jerman, kata studi tersebut. Peningkatan jumlah mobil di kota-kota besar bukanlah hal yang aneh, melainkan sesuatu yang dapat diamati setiap tahunnya. “Tampaknya penduduk kota juga menghargai mobil mereka, meskipun transportasi umum jauh lebih baik, pilihan parkir lebih sedikit, dan terkadang garasi mahal,” kata Dudenhöffer.

Baca juga

Di tengah badai: Mengapa dunia sedang memperhatikan strategi e-car Jerman saat ini

Kesimpulan para pakar mobil adalah bahwa mobil tidak boleh dilarang di perkotaan, melainkan dibuat lebih sesuai dengan kebutuhan perkotaan. Mereka harus tenang dan bebas emisi, serta fokus pada keselamatan – terutama jika dibandingkan dengan pengguna jalan lainnya. “Teknologi AI dan komputer akan membantu ‘menyelesaikan’ kesalahan pengemudi,” harap Dudenhöffer.

Data Sydney