Foto Union Investment PressKarena kebijakan suku bunga nol yang sedang berlangsung di Zona Euro, penabung kecil semakin kekurangan alternatif dalam berinvestasi. Suku bunga tabungan, uang harian, dan deposito tetap terus turun hingga nol. Artinya, satu-satunya pilihan yang tersisa untuk memperoleh imbal hasil yang menarik adalah dengan berinvestasi pada saham, namun inilah alasan penabung harus menerima risiko yang jauh lebih tinggi.
Namun, investor Eropa, terutama Jerman, sangat enggan mengambil risiko. Inilah yang ditunjukkan oleh tayangan saat ini Studi Manajemen Risiko Investasi Serikat, dimana 212 investor institusional di delapan negara Eropa disurvei mengenai preferensi investasi mereka. Investor institusi adalah investor profesional seperti perusahaan asuransi atau perusahaan dana.
75 persen dari mereka yang disurvei mengatakan menghindari kerugian adalah prioritas utama ketika berinvestasi. Di Jerman bahkan mencapai 82 persen. Nilai yang tinggi; dalam studi yang sama tahun lalu, angkanya bahkan mencapai 89 persen. “Banyak investor institusional di Jerman tampaknya memikirkan kembali investasi modal mereka dan menyesuaikannya lebih dekat dengan kenyataan investasi,” kata Alexander Schindler, CEO Union Investment, menjelaskan perkembangannya. Sebaliknya, investor Belanda dan Inggris lebih berani mengambil risiko.
Investor Eropa tidak yakin
Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan: Investor di seluruh Eropa sebagian besar khawatir mengenai masa depan. Mereka yang disurvei memperkirakan bahwa 60 persen investor institusi tidak akan mencapai tujuan investasi yang telah mereka tetapkan di tahun-tahun mendatang. Di sini juga, Jerman terlihat sangat pesimistis. Di sini, mereka yang disurvei memperkirakan rata-rata 64 persen investor gagal mencapai tujuan investasinya.
Hal yang menarik adalah, walaupun hanya 16 persen dari mereka yang disurvei mengatakan bahwa lingkungan suku bunga rendah merupakan hambatan yang penting, di Jerman angkanya hampir setengahnya yaitu 49 persen. “Temuan ini tidak mengejutkan, karena investasi pendapatan tetap terus mendominasi portofolio investor Jerman,” kata Schindler.
Risiko lecet meningkat
Para responden juga mengidentifikasi bahaya besar: Hampir dua pertiga dari seluruh responden mengenali kecenderungan perilaku kawanan dan melihat hal ini sebagai peningkatan kemungkinan terbentuknya gelembung dan jatuhnya pasar saham. Di Jerman, 74 persen bahkan mengharapkan hal tersebut. 63 persen investor institusi Eropa memperkirakan fluktuasi di pasar keuangan juga akan meningkat. “Pendapat ini menggarisbawahi semakin pentingnya manajemen risiko ketika melakukan investasi,” kata Alexander Schindler.