shutterstock_285558212 Kilang minyak bumi
Plan2na/Shutterstock

Kartel minyak OPEC sedang berjuang, terutama dengan Rusia, untuk memangkas produksi guna menstabilkan harga komoditas.

Lingkaran negosiasi mengatakan pada hari Kamis bahwa ada kesepakatan mendasar mengenai hal ini pada pertemuan OPEC di Wina. Namun, negara-negara bagian masih harus menyepakati tingkat spesifik dari sesak napas tersebut. Untuk bisa melakukan hal tersebut, kontribusi Rusia harus ditunggu. Harga minyak telah turun hampir sepertiganya sejak Oktober, sebagian besar disebabkan oleh kelebihan pasokan.

Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih mengatakan penting juga untuk melibatkan negara-negara produsen non-OPEC, seperti Rusia. Dia mengharapkan kesepakatan pada Jumat malam. Menteri Energi Rusia Alexander Novak terbang kembali ke negaranya untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Vladimir Putin, menurut beberapa peserta. Dia diperkirakan akan kembali ke Wina pada hari Jumat.

Pengurangan diperkirakan mencapai 1,3 juta barel per hari

Arab Saudi ingin meyakinkan Rusia untuk menyumbang setidaknya 250.000 hingga 300.000 barel (masing-masing 159 liter) per hari untuk pengurangan produksi, kata beberapa orang dalam kepada Reuters. Pengurangan total diperkirakan mencapai 1,3 juta barel per hari. Hal ini bisa membuat harga kembali naik. Namun, Presiden AS Donald Trump memberikan tekanan pada OPEC untuk memastikan harga minyak lebih rendah. Menteri Perminyakan Arab Saudi mengatakan OPEC siap menghadapi konsekuensinya apakah kesepakatan tercapai atau tidak.

Pada hari Kamis, patokan minyak Brent di Laut Utara turun 5,2 persen menjadi $58,36 per barel, pada puncaknya. Minyak ringan AS, WTI, untuk sementara turun harganya sebesar lima persen menjadi $50,23 per barel. Spekulasi mengenai pengurangan produksi yang lebih kecil oleh OPEC berdampak di sini. “Hasil pertemuan dua hari ini akan sangat menentukan arah harga minyak dalam beberapa bulan ke depan,” prediksi analis Commerzbank. Jika kelebihan pasokan dapat dihindari tahun depan, harga Brent akan sedikit naik. Produksi produsen terbesar dunia – OPEC, Rusia dan Amerika Serikat – meningkat 3,3 menjadi 56,38 juta barel per hari sejak akhir tahun 2017.

Hk Pools