Pembangkit Listrik BatterseaProperti tampaknya menjadi obat mujarab bagi investor di fase suku bunga nol saat ini. Hal ini berlaku baik bagi investor yang menginvestasikan uangnya pada objek nyata maupun bagi penabung. Karena genap Dana real estat lebih populer dibandingkan sebelumnya.
Perkembangan beberapa bulan dan tahun terakhir juga membuktikan bahwa investor benar. Harga sewa dan pembelian real estat meningkat pesat. Kehidupan semakin menjadi sebuah kemewahan, terutama di kota-kota besar. Pekan lalu, Bundesbank juga mengkonfirmasi tren ini dalam laporan stabilitas tahun 2016 dan pada saat yang sama secara diam-diam memperingatkan bahwa risiko gelembung properti dapat meningkat.
Maschmeyer: “Membeli properti hampir mustahil bagi mereka yang berpenghasilan rata-rata”
Kini investor profesional Carsten Maschmeyer juga mengomentari masalah ini. Di seberang majalah berita”FokusDia mengatakan harga apartemen dan rumah sekarang terlalu tinggi. Semakin sedikit masyarakat berpenghasilan rata-rata yang mampu memiliki rumah sendiri. “Pada kelompok berpendapatan menengah, masyarakat tidak lagi mampu membayar kenaikan harga. Oleh karena itu, booming properti akan kembali melambat“, kata Maschmeyer dalam “Fokus”.
Mulai saat ini, gelombang pasar real estat akan berbalik dan bergerak ke arah yang berlawanan. “Akan ada 20 apartemen kosong untuk setiap penyewa pelarut. Pada skala tertentu, hal ini bahkan berlaku di kota metropolitan seperti Munich,” prediksi Maschmeyer.
Investor dengan cepat menemukan alasan perkembangan tersebut. Karena rendahnya suku bunga, semakin banyak investor yang berinvestasi di properti, padahal harganya kini sudah terlalu mahal. Namun jika suku bunga naik lagi, investasi lain akan menjadi lebih menarik lagi dan tidak ada yang mau membayar harga tinggi tersebut. Spiralnya bisa tiba-tiba mengarah ke bawah.
Pihak yang berkepentingan harus memperhatikan aturan ini saat membeli rumah
Namun Carsten Maschmeyer juga punya saran bagi masyarakat yang ingin membeli properti lain. “Anda sebaiknya melakukannya saat ini saja jika Anda benar-benar ingin tinggal di sana dalam jangka panjang,” jelasnya. Jika seseorang ingin membeli rumah sewa, ada aturan sederhana untuk mengetahui apakah harga belinya masuk akal.
Untuk melakukan hal ini, pihak yang berkepentingan harus mengikuti apa yang disebut “Aturan 20”. Artinya: Harga sewa properti tidak boleh lebih dari 20 per tahun.