Facebook ingin memberi pengguna cara yang lebih mudah untuk menghapus beberapa informasi yang dikumpulkan, seperti daftar situs web yang dikunjungi atau tautan yang diklik. Selain itu, pengguna akan dapat mencegah penyimpanan data tentang interaksi mereka dengan situs web dan aplikasi lain di masa mendatang, pendiri dan bos Mark Zuckerberg mengumumkan pada hari Selasa. Dia membandingkan fitur Clear History dengan menghapus informasi serupa di browser web. Langkah seperti itu juga bisa membuat penggunaan Facebook menjadi kurang nyaman, tegasnya.
The New York Times dan British Observer melaporkan bahwa perusahaan Inggris Cambridge Analytica menyadap data pribadi lebih dari 50 juta anggota Facebook untuk mendukung kampanye pemilu AS Donald Trump pada tahun 2016. Facebook telah mengetahuinya sejak tahun 2015, namun merasa puas dengan jaminan perusahaan bahwa data tersebut telah dihapus. Pendiri Facebook Mark Zuckerberg kini banyak dikritik.
Zuckerberg membuat pengumuman tersebut sesaat sebelum dimulainya konferensi pengembang F8 di San Jose. Diperlukan waktu “beberapa bulan” untuk mengembangkan fitur tersebut, katanya. Pertama, Anda akan melihat informasi yang dikumpulkan situs web dan aplikasi lain tentang pengguna yang menggunakan alat analisis Facebook. Facebook juga ingin bekerja sama dengan pendukung perlindungan data, aktivis, dan ilmuwan dalam pengembangannya.
Perekonomian Jerman bereaksi hati-hati terhadap skandal tersebut
Perekonomian Jerman bereaksi hati-hati terhadap skandal data Facebook dan Cambridge Analytica. Tak satu pun dari 30 perusahaan DAX saat ini berencana menghapus halaman Facebook mereka. Demikian hasil survei Business Insider.
Commerzbank menyatakan bahwa mereka saat ini menghentikan sementara kampanyenya di Facebook. “Kami ingin memberikan ruang yang diperlukan untuk penjelasan saat ini dan memutuskan pada waktu yang tepat bagaimana kami akan melanjutkan di sini,” kata seorang juru bicara.
Tiga dari perusahaan tersebut menyatakan akan tetap berpegang pada halaman Facebook mereka dan pada saat yang sama mengindikasikan bahwa mereka belum mengambil keputusan akhir. Henkel mengharapkan “transparansi dan kejelasan penuh” dari Facebook dan akan “menyesuaikan strategi media jika diperlukan,” katanya. Produsen material Covestro sedang memantau kasus ini untuk “menyesuaikan tindakan periklanan sebelumnya jika perlu”. BMW menjelaskan bahwa mereka “selalu fleksibel di dunia media sosial yang bergerak cepat”.
dpa/mantan