Foto oleh Sean Gallup/Getty Images

  • Jumlah peringatan pangan telah meningkat di Jerman selama bertahun-tahun dan terus meningkat.
  • Kantor Federal untuk Perlindungan Konsumen dan Keamanan Pangan (BVL) melaporkan di portal tersebut “Keamanan Pangan.de” 98 peringatan pangan pada paruh pertama tahun ini.
  • Jumlah ini 20 peringatan lebih banyak dibandingkan periode yang sama tahun lalu, lapor majalah tersebut “Minggu Bisnis”.

Evaluasi oleh Kantor Federal untuk Perlindungan Konsumen dan Keamanan Pangan di portal negara bagian “Lebensmittelwarn.de” mengungkapkan bahwa 98 peringatan pangan dilaporkan pada paruh pertama tahun ini. Jumlah ini 20 laporan lebih banyak dibandingkan periode yang sama tahun lalu, lapor majalah tersebut “Minggu Bisnis”. Peringatan pemerintah mengenai makanan berbahaya dan terkontaminasi meningkat setiap tahunnya. Peringatan tersebut sering kali berkaitan dengan benda asing atau kontaminasi pada makanan tertentu.

Pecahan kaca ditemukan antara lain pada sosis hati, salmonella pada kacang brendi dan salami, dan nilai batas kromium VI pada pakaian berulang kali terlampaui. Sebagian besar penarikan terjadi pada sereal dan makanan yang dipanggang, diikuti oleh daging, unggas, dan sosis, lapor “Wirtschaftswoche”.

Peringatan makanan berlipat ganda

Jumlah peringatan pangan meningkat setiap tahun. Meskipun terdapat sekitar 100 peringatan pada tahun 2015, pada tahun 2019 jumlahnya meningkat dua kali lipat. Peningkatan lebih lanjut diperkirakan terjadi pada tahun ini. Menurut BVL, alasannya tidak dapat diidentifikasi secara jelas dan hanya dapat diperkirakan. Namun, hal yang harus disoroti secara positif adalah bahwa “Lebensmittelanwalten.de” kini juga digunakan oleh otoritas negara lainnya, perusahaan menanggapi peringatan portal tersebut dengan serius dan dalam banyak kasus juga menarik produk mereka, kata otoritas tersebut.

Jadi meningkatnya jumlah peringatan juga bisa menjadi alasan meningkatnya penarikan kembali. Masyarakat juga lebih memperhatikan alergi dan intoleransi dibandingkan masa lalu, tulis “Wirtschaftswoche”. Jadi peningkatan peringatan belum tentu terkait dengan masalah keamanan pangan. BVL tersebut antara lain merujuk pada data “Rencana Pengendalian Nasional Multi-Tahunan” (MNKP). Dikatakan bahwa sampel makanan yang dimaksud berada pada tingkat konstan sebesar 13 persen. Sampelnya “berorientasi risiko”, yaitu tidak dilakukan pada semua makanan. Namun, jumlah perusahaan yang melakukan pelanggaran keamanan pangan semakin berkurang.

Baca juga

Ahli gizi menjelaskan bagaimana Anda bisa makan sehat bahkan di saat-saat stres

sbobet mobile