Itu adalah hari pertama Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Kerumunan besar orang berbondong-bondong turun ke jalan di seluruh dunia. Bukan untuk merayakan presiden baru, tapi untuk memprotesnya dan membela hak-hak perempuan.

Gambar Mario Tama/Getty

Ada gambaran mengesankan dari seluruh dunia: “Women’s March” di Washington, ratusan ribu perempuan dan laki-laki turun ke jalan untuk memprotes kebijakan Trump.

Tujuan dari protes ini adalah untuk menyatukan perempuan dari berbagai latar belakang untuk menyampaikan pesan yang tidak dapat lagi diabaikan oleh pemerintah baru.

Media Amerika memperkirakan bahwa setidaknya tiga kali lebih banyak dari rencana awal yaitu 200.000 peserta yang hadir.

Sebagai perbandingan: pelantikan Trump dan “Women’s March”:

Banyak orang mengenakan apa yang disebut “topi vagina”, topi rajutan dengan telinga kucing, sebagai simbol solidaritas dan sebagai pengingat akan komentar Trump yang tidak pantas mengenai perempuan.

Para wanita Topi Puss berbaris
Para wanita Topi Puss berbaris
Mario Tama/Shutterstock

Banyak bintang juga berpartisipasi dalam protes tersebut. Salah satunya: Madonna. Dia mengemukakan pendapatnya lebih dari jelas dengan pernyataan yang jelas: “Ya, saya sangat marah. Ya, saya banyak berpikir untuk meledakkan Gedung Putih… tapi saya memilih cinta.”

Tokoh feminis Gloria Steinem juga meninggalkan kesan mendalam. Dia berbicara tentang pentingnya perempuan berkumpul di setiap negara bagian dan di semua benua, dibandingkan hanya berbagi pendapat mereka di media sosial.

“Kadang-kadang tidak cukup hanya dengan menekan tombol kirim,” katanya, mengacu pada kegemaran Trump mengirim pesan Twitter. “Ini menyatukan kita dengan banyak orang lain di dunia ini yang tidak memiliki listrik atau komputer…tetapi mereka memiliki keinginan yang sama, impian yang sama.”

“Dan ingat, Konstitusi tidak dimulai dengan ‘Saya Presiden’, namun dimulai dengan ‘Kami Rakyat’.”

Berikut ini lebih banyak foto dari “Wanitabulan Maret” keliling dunia:

Pengeluaran SDY