Turki mulai memasuki wilayah Suriah minggu ini dalam perang melawan milisi Kurdi YPG. Angkatan Udara Turki juga meningkatkan serangan bomnya. Presiden Recep Tayyip Erdogan ingin menaklukkan wilayah sekitar kota Afrin dengan segala cara. Seperti yang dilaporkan “Welt”.rezim Suriah menahan diri dari konflik ini setelah kesepakatan dengan Kremlin – AS juga tunduk pada dominasi Rusia di Suriah.
Karena Rusia adalah kekuatan yang menentukan di Suriah tiga tahun setelah intervensinya, tidak ada aktivitas militer atau politik yang dapat dilakukan tanpa persetujuan Putin dan pemerintahannya.
Rusia terus memperluas pengaruhnya di Suriah
Satu hal yang jelas: Presiden Rusia saat ini sedang memperluas pengaruhnya di Timur Tengah. Para pengamat melihat operasi Turki di belakang perbatasan Suriah sebagai langkah Putin untuk memperluas supremasi Rusia di seluruh wilayah.
Putin juga telah lama bertanggung jawab atas perundingan perdamaian Suriah. Perundingan damai yang berlangsung di Astana dan segera di Sochi kini tampak lebih penting dibandingkan perundingan PBB di Jenewa.
Ketika Rusia membantu pemerintah Suriah mendapatkan kembali kekuasaannya dengan bantuan Iran, oposisi di negara tersebut kini menghadapi kekalahan. Dominasi Rusia di Suriah begitu besar sehingga Washington pun tampak tunduk pada supremasi Rusia. Pemerintah AS hanya menyatakan bahwa Turki harus menahan diri di Afrin.
SDF memprotes dengan keras
SDF, yang merupakan anggota milisi Kurdi dan sekutu AS, juga melakukan protes dengan kekerasan. Juru bicara SDF Kino Gabriel meminta AS dan koalisi internasional untuk “menerima tanggung jawab atas pasukan SDF dan penduduk di Afrin.”
Kritik tersebut tampaknya beralasan, mengingat beberapa tahun lalu SDF masih memiliki hubungan baik dengan tentara Rusia yang melindungi SDF dari serangan partai di beberapa daerah, termasuk Afrin. Pakar politik melihat perubahan sikap politik Rusia sebagai salah satu kesepakatan yang telah beberapa kali membawa perubahan dalam perang saudara di Suriah di masa lalu.
Ketakutannya: Turki bisa mengusir suku Kurdi dari Afrin dan sebagai imbalannya rezim Suriah bisa memenangkan kekalahan terakhir oposisi di Idlib. Karena pemberontak di Idlib mengandalkan dukungan Turki dalam perang melawan Assad, kesepakatan ini seharusnya terdengar menarik bagi Suriah dan Rusia.
Rusia dilaporkan menawarkan untuk mencegah serangan Turki
Beberapa perwakilan YPG melaporkan tawaran Rusia menjelang serangan Turki di belakang perbatasan Suriah. Rusia dilaporkan menawarkan untuk mencegah serangan Turki jika Kurdi menyerahkan Afrin kepada pemerintah Suriah.
Jika Afrin jatuh kembali ke tangan Suriah, sebagian besar integritas wilayah Suriah akan dipulihkan dan pengaruh Rusia di wilayah tersebut akan semakin diperluas. Perebutan kembali Idlib dan sisa wilayah yang dikuasai pemberontak hanya akan menjadi formalitas belaka. AS kemudian hanya memiliki sisa bagian timur Sungai Eufrat yang dikuasai oleh SDF.
Dan aliansi dengan SDF juga menimbulkan masalah bagi Washington. Turki telah setuju untuk melancarkan serangan terhadap SDF, yang digolongkan Ankara sebagai teroris, di timur laut Suriah kapan saja. Rusia bisa memikat Kurdi dengan wilayah otonom di Suriah.
AS juga tidak berperan dalam perundingan perdamaian di Sochi. Oleh karena itu, Washington berada dalam bahaya kehilangan pengaruhnya di Suriah sepenuhnya.