- Seorang penyerang bersenjata melakukan serangan terhadap markas besar dinas rahasia domestik Rusia FSB di Moskow pada hari Kamis.
- Satu orang tewas dan lima lainnya luka-luka.
- Latar belakang kejahatan tersebut masih belum jelas – namun FSB mencurigai adanya hubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
- Lebih banyak artikel tentang Business Insider.
Di pusat kota Moskow, seorang penyerang bersenjata melepaskan tembakan ke markas besar badan intelijen domestik Rusia FSB, menewaskan sedikitnya satu orang.
Latar belakang dan motif pastinya pada awalnya tidak jelas. FSB mengumumkan pada hari Kamis bahwa penembak telah “dinetralkan”, menurut kantor berita Interfax. Mereka berupaya mengklarifikasi identitasnya.
Korban jiwa adalah seorang pegawai FSB. Lima orang juga terluka, beberapa di antaranya serius, lapor Interfax, mengutip Kementerian Kesehatan.
Apakah serangan itu ada kaitannya dengan Vladimir Putin?
Menurut informasi Reuters, FSB menduga serangan itu dimaksudkan bertepatan dengan konferensi pers tahunan Presiden Vladimir Putin yang berakhir baru-baru ini. Putin pernah menjadi direktur FSB.
Menurut laporan media Rusia, pelakunya adalah seorang pria berusia 39 tahun yang berasal dari Podolks, pinggiran kota Moskow. Tabloid “Komsomolskaya Pravda” mengutip ibu terduga pelaku, setelah itu dia bekerja di berbagai perusahaan keamanan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Pravda, polisi menemukan dua senapan, dua senapan dan sebuah pistol “tidak mematikan” di apartemen pria tersebut.
Otoritas kehakiman meluncurkan penyelidikan kriminal. Serangan semacam ini di jantung ibu kota Rusia sangat jarang terjadi. Markas dinas rahasia berada di kawasan perbelanjaan tak jauh dari Kremlin yang populer di kalangan wisatawan.
Baca juga: Pembunuhan dan Sabotase: Jaringan Agen Putin Terungkap di Pegunungan Alpen
Apa yang diketahui tentang kejahatan tersebut
Menurut saksi mata, penembakan dimulai pukul 17.40 waktu setempat. Sirene, tembakan dan jeritan terdengar dari Lapangan Lubyanka. Belakangan, wartawan Reuters juga mendengar ledakan.
Menurut laporan media, salah satu alat peledak milik pria bersenjata itu telah dijinakkan. Daerah itu ditutup. Rekaman video beberapa orang bersenjatakan senapan serbu yang tampak seperti petugas polisi beredar di media sosial. Mereka berlari melalui jalan terdekat.
Keaslian rekaman tersebut tidak dapat dikonfirmasi secara independen. Menurut saksi, lima ambulans meninggalkan lokasi kejadian.
(jg/Reuters)