Ivanko80/ShutterstockHubungan itu rumit dan biasanya sangat kompleks. Banyak faktor yang menentukan apakah suatu hubungan akan bertahan dalam jangka panjang atau tidak.
Dan para peneliti telah mencoba mencari tahu selama beberapa dekade. Ada ungkapan-ungkapan yang, misalnya, tidak akan pernah diucapkan oleh pasangan yang baik, dan perilaku yang seharusnya menunjukkan dengan jelas kepada Anda apakah pasangan Anda adalah orang yang tepat atau tidak.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan para peneliti di Universitas Oxford yang baru-baru ini diterbitkan di “Jurnal Riset Konsumen“, tapi ada poin penting lain yang menunjukkan apakah pasangan Anda cocok untuk Anda atau tidak. Namun sangat sedikit orang yang memikirkan hal ini.
Apakah pasangan saya menyukai merek yang sama?
Banyak orang yang menjalin hubungan berpikir bahwa memiliki minat yang sama saja sudah cukup. Menurut penelitian yang dipublikasikan pada Juni 2017, menyukai merek yang sama juga sangat penting.
Pertanyaan tentang Coke atau Pepsi, Apple atau Samsung, Mac atau Dell mungkin tampak tidak penting pada awalnya. Namun justru keputusan-keputusan inilah yang, menurut para peneliti, dapat memberikan kontribusi penting terhadap kebahagiaan hubungan Anda. Menurut penelitian, seberapa cocok Anda dengan merek memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap hubungan tersebut dibandingkan latar belakang sosial, agama, atau bahkan tingkat pendidikan Anda.
Penelitian ini mungkin terdengar sedikit tidak masuk akal pada awalnya, namun pesan di baliknya adalah: Jika Anda menyukai merek yang sama, Anda akan jauh lebih bahagia dengan pasangan Anda dalam jangka panjang. Faktor-faktor lain tidak sepenting poin ini. Alasan sebenarnya dari hal ini bukan terletak pada merek itu sendiri, melainkan pada maknanya: kekuatan.
Ketidakseimbangan dalam keseimbangan kekuasaan
Studi menunjukkan bahwa pasangan yang lebih menyukai merek berbeda selalu merasa bahwa pasangannya memaksakan suatu merek pada mereka. Dimulai dari hal-hal kecil seperti Coke atau Pepsi di supermarket hingga memilih mobil keluarga mana yang akan dibagikan dan seterusnya.
Siapapun yang merasa tidak dapat mempengaruhi pasangannya dalam jangka panjang dalam suatu hubungan akan merasa tertekan dan berada dalam situasi yang sulit. Selama bertahun-tahun, hal ini bahkan bisa berarti bahwa hubungan tersebut menjadi semakin tidak menyenangkan di satu sisi dan akhirnya gagal.
Metode yang digunakan para ilmuwan sederhana: Mereka menanyakan subjek minuman ringan, bir, mobil, ponsel, coklat, dll. mereka memilih dan kemudian mengamati pasangan tersebut selama dua tahun. Data ini kemudian dibandingkan dengan poin-poin seperti kebahagiaan dalam suatu hubungan dan hubungan kekuasaan.
Hubungan antara preferensi merek yang sama dan kebahagiaan dalam suatu hubungan sangat bertahan lama dan bertahan sepanjang penelitian.
Baca juga: 11 Tanda Pasangan Selingkuh
Para peneliti sendiri menggambarkan hasil penelitian tersebut sebagai wawasan yang signifikan tentang hubungan.
Jika pasangan dalam suatu hubungan berbeda agama dengan Anda dan ini menjadi masalah besar, maka hubungan tersebut tidak akan bertahan lama. Terkait preferensi merek, efeknya sama, hanya saja lebih halus. Siapapun yang suka makan coklat Milka tapi pasangannya hanya membawa pulang Ritter Sport suatu saat pasti akan merasa kesal. Keadaan ini cepat atau lambat akan mempengaruhi kebahagiaan Anda.