stok foto

Untuk sebuah studi internasional, para peneliti menyelidiki bagaimana penerbangan telah mempengaruhi iklim sejak awal mulanya.

Peran penerbangan global terhadap perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia adalah 3,5 persen.

Namun, dalam 20 tahun terakhir, dampaknya telah meningkat secara signifikan – karena semakin banyak orang yang terbang, terutama di Asia.

Mulai hari ini kita selangkah lebih dekat dengan jawaban atas pertanyaan betapa berbahayanya penerbangan bagi lingkungan. Ada yang internasional Belajar dari Manchester Metropolitan University, yang mempelajari dampak penerbangan terhadap iklim. Pusat Penerbangan Jerman (DLR) juga terlibat dalam penelitian ini.

Temuan utama: Peran sektor penerbangan global dalam perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia adalah sebesar 3,5 persen. Sepertiganya berasal dari emisi CO2; dua pertiganya disebabkan oleh efek yang tidak ada hubungannya dengan CO2. Ini termasuk jejak dan awan kristal es yang dapat dihasilkan oleh mesin di ketinggian. Faktanya, industri energi bertanggung jawab atas sebagian besar perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

Lalu lintas udara telah meningkat secara signifikan dalam 20 tahun terakhir

Industri penerbangan telah ada sejak tahun 1940. Para peneliti menemukan bahwa industri tersebut melepaskan hampir 33 miliar ton CO2 ke udara antara tahun 1940 dan 2018. Sebagai perbandingan: sekitar 38 miliar ton CO2 dilepaskan di seluruh dunia pada tahun 2018 saja. Artinya, dalam 78 tahun penerbangan telah melepaskan CO2 sebanyak yang dihasilkan seluruh dunia dalam satu tahun.

Setengah dari 33 miliar ton CO2 yang disebabkan oleh penerbangan dihasilkan dalam 20 tahun terakhir saja. Alasan utamanya adalah peningkatan jumlah penerbangan, rute, dan ukuran armada – terutama di Asia.

Para peneliti termotivasi oleh kebutuhan untuk menghitung dampak iklim secara keseluruhan terhadap penerbangan global dan membandingkannya dengan pelayaran, lalu lintas darat, dan produksi energi. Hal ini akan segera memberikan substansi ilmiah pada perdebatan yang tidak jelas ini.

DLR sedang dalam proses meneliti metode dan teknologi baru yang akan menjadikan CO2 dalam penerbangan menjadi netral – menggunakan biofuel, hidrogen, dan tenaga penggerak hibrida-listrik.

Cara lain untuk membatasi dampak iklim adalah dengan mengoptimalkan rute penerbangan. Misalnya, pilot dapat menggunakannya untuk menghindari wilayah dan ketinggian tertentu di mana akan terjadi ketidakkonsistenan karena suhu dan kelembapan.

Baca juga

Penerbangan bebas CO2 itu realistis, kata pakar penerbangan – Lufthansa, easyJet, dan rekan-rekannya sudah mengerjakannya

sbobet terpercaya