menghibur rekan kantor DE shutterstock_233587660
pixelstock/Shutterstock

Siapa pun yang berteriak paling keras adalah benar! Atau tidak? Siapa pun yang ingin menonjolkan diri dalam rapat biasanya mengemukakan ide, berpartisipasi aktif dalam diskusi, dan berusaha menjadi yang bersuara paling keras di ruangan itu. Namun, pakar bahasa tubuh menyarankan untuk tidak menempatkan diri Anda di latar depan dengan cara ini. Karena kekuatan sejati terletak pada ketenangan.

Immanuel Kant sudah mengetahui bahwa pendengar adalah penyanjung yang diam. Masalahnya: Ketika volume suara di konferensi dan ruang rapat meningkat, tidak ada lagi yang saling memuji. Namun, si screamer melewatkan peluang besar untuk menarik perhatian positif. Karena setiap orang yang benar-benar ingin mengatakan sesuatu akan mendengarkannya terlebih dahulu.

Seperti profesor Harvard, William Ury, dalam salah satunya Belajar menemukan bahwa orang yang secara aktif mendengarkan rekan-rekannya mencapai hasil negosiasi yang lebih baik dibandingkan pendengar yang lebih suka menyampaikan argumen dan idenya sendiri. Namun, tidak mudah untuk menahan diri dan mengambil peran pasif sebagai pendengar. Para peneliti di Universitas Harvard menemukan Belajar menemukan bahwa pusat penghargaan yang sama yang merespons makanan dan seks menjadi aktif di otak manusia ketika Anda berbicara tentang diri sendiri. Jadi kami sangat senang berbicara tentang diri kami sendiri. “Introspeksi membawa lebih banyak manfaat bagi otak dibandingkan membenamkan diri pada orang lain,” para peneliti menyimpulkan. Seperti halnya atasan Anda, mendengarkan secara aktif dapat memberi Anda peningkatan karier yang luar biasa.

Laut Ilmuwan di Universitas Tennessee Sekitar sepertiga orang menganggap keterampilan komunikasi terbaik berasal dari pendengar yang baik. Para peneliti juga yakin bahwa semakin baik Anda mendengarkan, semakin efektif Anda dalam bekerja.

Pakar bahasa tubuh Lillian Glass menulis dalam bukunya “Kelebihan Bahasa Tubuh”bahwa orang yang dapat mematikan monolog batinnya dan mendengarkan dengan tenang bahkan terlihat sangat kuat dan percaya diri. Mendengarkan ketika rekan kerja Anda berbicara adalah salah satu keterampilan terpenting yang dapat Anda gunakan untuk bersinar dalam kehidupan profesional Anda. Anda harus melakukannya tidak hanya dengan telinga Anda, tetapi juga dengan mata Anda. Karena kita mengomunikasikan 55 persen perkataan kita secara non-verbal, 38 persen melalui nada suara, dan hanya tujuh persen melalui kata-kata.

Oleh karena itu, Lillian Glass merekomendasikan untuk menjaga kontak mata selama percakapan, menampilkan ekspresi wajah yang netral atau positif, dan meniru postur lawan bicara. Anda juga harus memastikan bahwa Anda tidak mengambil sikap defensif, misalnya dengan menyilangkan tangan, dan menunjukkan kepada lawan bicara bahwa Anda memahaminya dengan sesekali mengangguk. Dengan mengajukan pertanyaan cerdas, Anda bahkan dapat memberikan kesenangan tambahan kepada atasan dan kolega Anda: karena mereka kemudian dapat terus berbicara tentang diri mereka sendiri dengan hati nurani yang bersih.

Togel Hongkong