15203451642_cd65a699a4_k
Nyalakan Selandia Baru / Flickr

Kuota perempuan, program dukungan, tekanan publik: para ahli telah berdiskusi selama bertahun-tahun mengenai apakah dan bagaimana perusahaan harus mendukung perempuan. Sekarang ada alasan bagus untuk mempromosikan perempuan – karena satu hal Belajar dari Peterson Institute of International Economics yang terkenal di Washington menunjukkan bahwa mereka yang menempatkan lebih banyak perempuan pada posisi manajemen yang lebih tinggi akan mendapatkan keuntungan.

Lembaga ternama tersebut menggambarkan hasil penelitian tersebut sebagai “terobosan”, dimana peneliti meneliti 21.980 emiten di 91 negara. Namun tidak sesederhana itu: Menurut penelitian, peringkat mereka penting untuk memanfaatkan perempuan.

Posisi C itu penting

Perusahaan dengan perempuan yang menduduki posisi C – seperti CFO (kepala keuangan), COO (chief operating officer) atau CEO (kepala bisnis) – mencapai kesuksesan terbesar. Perusahaan dengan dewan direksi perempuan memiliki kinerja yang cukup baik – meskipun hanya memiliki CEO perempuan tidak berdampak pada keuntungan perusahaan.

“Ini sebenarnya bukan pertanyaan tentang CEO perempuan,” kata Marcus Noland, direktur PIIE Jurnal Wall Street. Yang terpenting, penting untuk mempromosikan talenta muda bagi perempuan sejak dini, mulai dari pendidikan dasar hingga masa memiliki anak. Dengan cara ini, Anda dapat yakin bahwa Anda memiliki cukup staf perempuan yang berkualitas dalam jangka panjang. Sementara itu, kuota perempuan tidak berdampak signifikan terhadap hasil perusahaan.

Cuti ayah adalah kuncinya

Perusahaan-perusahaan di negara-negara yang menerapkan cuti ayah mempunyai kinerja yang sangat baik dalam penelitian ini: jumlah perempuan yang menjabat di dewan direksi di negara ini lebih tinggi. Para peneliti menduga bahwa pengasuhan anak bersama akan memberi perempuan lebih banyak waktu untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan dan jaringan profesional mereka, sehingga meningkatkan karier mereka.

Secara umum, perempuan lebih besar kemungkinannya untuk terwakili dalam dewan dan tingkat manajemen di sektor keuangan, kesehatan, energi, dan telekomunikasi. Industri bahan mentah, teknologi dan energi masih tertinggal.

Swiss tertinggal

Penelitian ini benar-benar merupakan sebuah terobosan – penelitian ini menunjukkan bahwa dua pertiga dari perusahaan yang disurvei di seluruh dunia pada tahun 2014 tidak memiliki anggota dewan direksi perempuan. Lebih dari setengahnya tidak memegang posisi teratas (yaitu posisi C) yang dimiliki oleh perempuan dan kurang dari lima persen memiliki CEO perempuan.

Juga Swiss tertinggal dalam hal keberagaman gender: 52 persen dari 150 perusahaan terbesar di Swiss memiliki dewan direksi yang semuanya laki-laki. Secara keseluruhan, persentase perempuan dalam dewan administratif adalah 15 persen. Jadi sudah ada kemajuan: pada tahun 2011 masih 10 persen.

HK Malam Ini