Warren Buffett sangat populer, salah satu pengusaha paling sukses di dunia, sangat kaya – dan pada saat yang sama adalah orang yang sangat tertutup.
Hanya sedikit yang beruntung bisa bertemu langsung dengan investor. Dan bagi mereka yang cukup beruntung, Buffett selalu meninggalkan kesan mendalam.
Karl Moore, peneliti dan dosen di McGill University, beruntung. Bersama 40 muridnya, ia mengunjungi Warren Buffett di kantornya di Omaha dan kemudian pergi makan di restoran favoritnya. Pada pertemuan tersebut, Moore melihat Buffett yang introvert mengobrol dengan siswa, menjawab pertanyaan dan mengambil gambar.
Jadi satu Kontribusi untuk Forbes Moore merangkum tiga poin yang sangat menonjol baginya – dan dari situ kita semua dapat belajar sesuatu.
1. Warren Buffett hanya berbicara tentang hal-hal yang dia ketahui
“Bapak Buffett berbicara dengan bebas, mudah dan penuh wibawa, namun hanya tentang hal-hal yang dia kenal – hal-hal yang telah dia kerjakan, geluti, dan pelajari selama beberapa dekade ketika dia berusia 87 tahun,” tulis Moore. Ini sangat khas dari manajer introvert.
“Introvert bisa menjadi komunikator yang sama baiknya dengan ekstrovert, namun mereka cenderung membatasi diri pada hal-hal yang mereka ketahui. Tn. Buffett tidak memberi kuliah tentang hal-hal di luar keahliannya.”
2. Setiap jawaban dipikirkan dengan cermat
Pilihan ekspresi sang miliarder pun tak kalah mencolok. “Apa yang membuat Warren begitu kredibel adalah dia menjawab pertanyaan yang sama yang telah ditanyakan kepadanya dengan jawaban yang berharga.”
Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian Moore, para introvert sering kali cenderung tersandung pada kata-kata mereka sendiri – jadi mereka mempersiapkan diri dengan baik sebelum rapat dan memikirkan kata-katanya. Hasilnya, jawaban mereka sangat canggih dan bagus.
3. Buffett tidak terlibat dalam percakapan yang dangkal
Orang introvert cenderung menghindari keramaian. Begitu pula Warren Buffett. “Dia berfoto bersama dengan setiap universitas, tapi saat makan malam dia selalu duduk bersama enam mahasiswa dan berbicara dengan satu atau dua orang sekaligus,” kata Moore, menggambarkan pengalamannya. “Dia melakukan percakapan nyata dan tidak melompat dari meja ke meja seperti yang saya lakukan ketika saya memberikan pidato di depan banyak orang.”
Pelajaran yang bisa diambil: Pemimpin yang baik lebih suka melakukan banyak percakapan yang mendalam daripada hanya berinteraksi dengan orang secara singkat tanpa membangun koneksi apa pun.
Hal ini juga mengajarkan kita bahwa Anda tidak harus menjadi sangat ekstrover untuk menjadi seorang pengusaha sukses. Sebaliknya – Warren Buffett adalah contoh sempurna tentang bagaimana orang ekstrovert dapat mengambil pelajaran dari orang introvert.