Subbotina Anna/Shutterstock
Batuk, pilek, bersin terus menerus. Terutama dalam cuaca yang tidak stabil atau di musim dingin, fenomena ini sudah lama terjadi dan sering terjadi. Untungnya, kita dapat dengan mudah mengatasi gejala pilek dengan teh, vitamin C, atau obat-obatan sederhana. Bagaimanapun, mereka tidak menyebabkan masalah yang mengancam jiwa bagi orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat, namun hanya fenomena menjengkelkan yang akan hilang.
Virus flu masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernafasan, karena sangat mudah dijangkau dari luar. Untuk menahan pertahanan sistem kekebalan tubuh, virus dipaksa berkembang biak dengan cepat. Gejala seperti bersin dan batuk sangat membantu dalam hal ini, karena virus dengan cepat mencapai tempat baru yang dapat menjadi inang dan dengan demikian menjadi dasar bagi virus untuk berkembang biak.
Walaupun gejala pilek biasanya sangat mirip, penyakit ini bisa disebabkan oleh lebih dari 200 virus berbeda. Virus flu ini dibagi menjadi empat famili, dengan penampilan dan asal virus yang berbeda dari famili lainnya.
Mulai dari hewan hingga manusia
Para peneliti telah menemukan bahwa salah satu keluarga ini berasal dari hewan. Karena dKami berhutang budi pada keluarga Coronaviridae pada unta.
Nicolas Schabram / film
Para ilmuwan di Pusat Penelitian Infeksi Jerman (DZIF) menyelidiki, antara lain, virus flu pada manusia dan dromedari. Mereka menemukan bahwa virus flu dari dromedari berkerabat dengan manusia dan juga dapat menyerang sel manusia. Pada saat yang sama, mereka memperhatikan bahwa sistem kekebalan tubuh manusia dapat menangani virus unta dengan baik dan berhasil melawannya.
Virus mematikan juga berasal dari unta
Temuan ini sangat menarik sehubungan dengan virus yang jauh lebih berbahaya, virus Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS), yang juga berasal dari unta dan termasuk dalam kelompok Coronaviridae. Namun virus ini menyebabkan penyakit pernafasan yang serius, beberapa di antaranya bahkan bisa berakibat fatal.
Selama ini virus MERS hanya menyebar secara lokal, sehingga saat ini diperkirakan belum menyebar secara global. Hal ini terutama karena virus tersebut belum cukup beradaptasi dengan manusia. Namun virus flu biasa juga berhasil bertransformasi dari virus hewan menjadi virus manusia. Oleh karena itu, para peneliti khawatir virus MERS dapat berkembang dengan cara yang sama dan suatu hari nanti dapat beradaptasi dengan baik pada manusia. Maka distribusi global akan dimungkinkan.
Oleh karena itu, para ilmuwan telah mengembangkan vaksin yang akan memasuki tahap uji klinis pada awal tahun depan.