Para peneliti menduga jika semua kehidupan di Bumi musnah, suatu spesies mungkin akan bertahan hidup.
KREMLIN/Shutterstock

Peristiwa astrofisika seperti dampak asteroid besar terhadap Bumi 66 juta tahun yang lalu mengancam seluruh kehidupan di planet kita. Sekalipun nenek moyang mamalia kita pernah selamat, kecil kemungkinannya spesies masa kini akan seberuntung itu.

Tapi ada pengecualian. Para ilmuwan yakin: spesies mikroskopis akan menjadi yang terakhir bertahan di Bumi. Ia mampu bertahan dari semua bencana astrofisika besar yang diketahui, kecuali keruntuhan matahari. Makhluk ini bahkan mungkin memberikan petunjuk tentang seperti apa kehidupan di luar bumi.

Makhluk kecil ternyata sangat tangguh

Dalam jurnal ilmiah “Laporan Ilmiah”. sebuah pelajaran diterbitkan tentang hewan berkaki delapan, yang ukurannya kurang dari satu milimeter dan penampilan serta cara bergeraknya dikatakan mengingatkan pada beruang – tardigrada, juga dikenal sebagai beruang air. Mereka diperkirakan masih dapat ditemukan di Bumi dalam sepuluh miliar tahun ke depan, karena mereka dapat bertahan hidup hingga 30 tahun tanpa makanan atau air dan di bawah fluktuasi suhu yang ekstrem. Spesimen individu dapat hidup hingga 60 tahun, menurut penelitian yang dipimpin oleh Abraham Loeb, ketua Departemen untuk Astronomi Universitas Harvard.

Tujuan keseluruhan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa lama kehidupan dapat bertahan di suatu planet. Untuk memperkirakan peristiwa mana yang dapat menyebabkan kepunahan total seluruh kehidupan di Bumi, para peneliti menggunakan model matematika untuk memprediksi apa yang akan terjadi pada tardigrades jika terjadi dampak asteroid, supernova, atau ledakan sinar gamma. Mereka menyimpulkan bahwa hanya peristiwa yang sangat parah yang dapat memusnahkan tardigrade sepenuhnya.

Setetes air saja dapat menghidupkan kembali tardigrades yang mengalami dehidrasi

Karena karakteristik tersebut, para peneliti pun berspekulasi bahwa tardigrada atau spesies yang sangat mirip mungkin juga ada di planet lain. Yang diperlukan hanyalah persediaan air, kata mereka. Analisis genetik menunjukkan bahwa ketahanan hewan didasarkan pada protein unik. Bahkan setetes air pun dapat menyebabkan tardigrades mengalami dehidrasi total dan tidak lagi menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Ini berarti mereka dapat bertahan hidup bahkan di daerah yang paling tidak ramah untuk waktu yang lama.

Baca juga: Kepunahan massal telah dimulai – dengan konsekuensi bencana bagi umat manusia yang tidak terpikirkan oleh siapa pun

Para astronom kini berharap dapat menggunakan studi spektroskopi untuk menemukan tanda-tanda kehidupan di planet ekstrasurya. Jika berhasil, bukan tidak mungkin mereka akan bertemu dengan teman lama.

judi bola