Dalam kegelapan kosmos yang tak berujung, sulit membayangkan ada kehidupan selain kita. Namun bayangkan sejenak bahwa kita tidak sendirian, melainkan dikelilingi oleh alam semesta paralel yang jumlahnya tak terhingga. Setiap individu memiliki realitas yang berbeda dan versi keberadaan kita yang jumlahnya tak terbatas. Di satu alam semesta Anda bisa menjadi Kanselir, di alam semesta lain Anda bisa terbuat dari gelatin.
Seperti yang dilaporkan oleh penyiar Amerika CNN, teori “multiverse” ini sekarang mungkin telah dibuktikan melalui sebuah penelitian. Para peneliti telah menemukan “titik dingin” misterius di luar angkasa.
Titik dingin yang lebarnya 1,8 miliar tahun cahaya ini telah membingungkan para ilmuwan selama bertahun-tahun. Radiasi dari lokasi ini, yang bersuhu 0,00027 derajat Celcius, diukur sekitar 0,00015 derajat lebih dingin dibandingkan lingkungan sekitarnya. Menurut para peneliti, salah satu penjelasan mengenai hal ini hingga saat ini adalah bahwa di wilayah tersebut terdapat sekitar 10.000 galaksi lebih sedikit dibandingkan wilayah serupa.
Tidak dapat dijelaskan dengan kurangnya materi
Namun, sebuah studi baru menunjukkan bahwa “kekosongan raksasa” ini tidak mungkin ada karena titik dingin tidak dapat dijelaskan oleh kurangnya materi. Jumlah galaksi di lokasi tersebut sedikit lebih sedikit, namun tidak cukup untuk menjelaskan perbedaan suhu. Hal ini mengarah pada upaya penjelasan yang lebih aneh. Salah satunya adalah titik dingin adalah bukti adanya multiverse.
“Kami tidak dapat sepenuhnya mengesampingkan bahwa penyebab titik tersebut adalah fluktuasi yang tidak biasa yang dijelaskan oleh Model Standar (fisika partikel),” kata Profesor Tom Shanks, astronom di Universitas Durham di Inggris.
Bukti adanya multiverse?
“Tetapi jika itu bukan jawabannya, ada penjelasan yang lebih eksotik.” Mungkin yang paling menarik adalah titik dingin adalah penyebab tabrakan antara alam semesta kita dan alam semesta paralel. “Jika analisis lebih lanjut dan lebih rinci membuktikan hal ini, titik dingin bisa menjadi bukti pertama adanya multiverse,” kata Shanks.
LIHAT JUGA: Para ilmuwan menemukan bukti bahwa alam semesta kita adalah hologram
Titik dingin tersebut terbentuk ketika alam semesta terbentuk lebih dari 13 miliar tahun yang lalu. Ini pertama kali terlihat oleh satelit WMAP NASA dan dikonfirmasi oleh misi Planck ESA pada tahun 2013. Studi ini menunjukkan bahwa titik dingin tidak ada sebagai satu ruang kosong yang besar, melainkan galaksi-galaksi dalam kelompok ini menyebar seperti gelembung. Namun, cluster ini tidak dapat menjelaskan suhu yang lebih rendah di titik dingin tersebut.
Kemungkinannya hanya 2 persen
Para peneliti mengatakan model non-standar diperlukan untuk membuktikan cluster-cluster tersebut bertanggung jawab atas lokasi yang sangat dingin. “Tetapi data kami membatasi upaya apa pun untuk melakukan hal tersebut,” kata penulis utama studi tersebut, Ruari Mackenzie. Simulasi penelitian menunjukkan bahwa hanya ada dua persen kemungkinan titik dingin itu terbentuk secara kebetulan.
Artinya, multiverse atau bukan, masih banyak penelitian yang harus dilakukan di kawasan misterius ini.