- Para ilmuwan telah masuk sebuah pelajaran temukan rasa baru yang serbaguna, melaporkan majalah pengetahuan “scinexx”.
- Sebagai seorang generalis, sel-sel yang “responsif luas” dapat merespons empat dari lima rangsangan secara bersamaan—hanya saja sel-sel tersebut tidak merespons rangsangan yang asin.
- Sel BR menggabungkan fungsi dua jenis sel yang berbeda dan bertindak sebagai semacam “penambah rasa”.
Benjolan kecil di lidah, yang disebut papila, mengelilingi kuncup pengecap dan memungkinkan kita mengecap. Lima rasa yang diketahui – manis, asam, asin, pahit, dan umami – dirasakan oleh berbagai jenis sel dalam interaksi yang kompleks.
Jika Anda tidak tahu apa sebenarnya umami itu: Istilah Jepang diterjemahkan sebagai “kelezatan” – pada tahun 2000, para ilmuwan di Miami School of Medicine menemukan reseptor rasa di lidah yang berhubungan dengan umami. Mereka mengenali asam amino glutamat, yang bertanggung jawab atas rasa gurih pada keripik, kecap, tetapi juga pada parmesan atau tomat.
Di dalam sebuah studi saat ini Para ilmuwan kini telah menemukan jenis sel pengecap yang sebelumnya tidak diketahui. Mereka tampaknya mampu melakukan banyak tugas karena menggabungkan fungsi berbagai jenis sel, melaporkan majalah pengetahuan “scinexx”.
Sebelumnya, para peneliti berasumsi bahwa lidah kita mengandung tiga jenis sel yang merespons secara selektif hanya terhadap satu rangsangan rasa tertentu. Meskipun sel tipe I hanya memiliki fungsi tambahan, sel tipe II merespons rasa pahit, manis, atau umami, bergantung pada ekspresinya. Sebaliknya, sel tipe III merespons impuls asam atau garam.
Untuk pengujian tersebut, sel-sel pengecap yang diisolasi dari tikus dipaparkan pada rangsangan pengecap kimiawi karena hal ini juga memungkinkan penarikan kesimpulan tentang lidah manusia. Para ilmuwan menemukan subtipe sel tipe III yang mereka sebut sel “responsif luas” (BR).
Sel mengenali empat dari lima rasa
Sesuai dengan namanya: Sel tidak hanya merespons rasa tertentu, namun juga mampu melakukan banyak tugas. Sebagai seorang generalis, mereka dapat merespons empat dari lima rangsangan secara bersamaan. Hanya saja mereka tidak terbakar saat terkena rangsangan garam.
Sel BR menggabungkan fungsi dua jenis sel yang berbeda dan bertindak sebagai semacam “penambah rasa”. Meskipun sel tipe II benar-benar utuh, kita merasakan rangsangan rasa umami, pahit dan manis hanya dengan sangat buruk ketika sel BR diblokir, kata para peneliti.
Untuk merasakan umami secara optimal, baik pahit maupun manis, kita memerlukan sel tipe II selektif dan sel BR spektrum luas.