panama DE shutterstock_332895734
Dmitry Kaminsky/Shutterstock

Dalam perjuangan melawan penghindaran pajak global dan transaksi keuangan yang tidak jelas, Panama telah menyetujui kerja sama yang lebih baik setelah meningkatnya tekanan internasional.

Negara ini akan bergabung dalam perjanjian pertukaran informasi otomatis mengenai masalah perpajakan, kata Sekretaris Jenderal Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), José Angel Gurría. Panama mengumumkan hal ini kepada OECD pada hari Kamis di sela-sela pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Washington.

“Kami siap untuk segera dan sepenuhnya menerapkan pertukaran informasi otomatis di tingkat bilateral,” kata Menteri Luar Negeri Panama Isabel Saint Malo. “Kami juga siap melakukan dialog internasional tentang cara memperkenalkan mekanisme multilateral.” Gurría bereaksi dengan kepuasan atas pengumuman tersebut: “Ini adalah kabar baik.”

Jerman dan empat negara Eropa lainnya sebelumnya telah meningkatkan tekanan terhadap masalah ini. Di Washington, Menteri Keuangan Federal Wolfgang Schäuble (CDU) setuju dengan rekan-rekannya dari Perancis, Inggris, Italia dan Spanyol untuk memulai secepat mungkin proyek percontohan dengan pertukaran data otomatis mengenai “penerima manfaat ekonomi perusahaan”. Tujuannya adalah untuk meningkatkan transparansi dengan cepat, juga di antara perusahaan-perusahaan pembuat surat.

Kelompok beranggotakan lima orang ini ingin menjadi pionir dalam mengeringkan negara-negara bebas pajak dan aliran keuangan ilegal akibat terungkapnya “Panama Papers”. Proposal tersebut akan disampaikan kepada negara-negara industri maju dan berkembang (G20) terkemuka lainnya, yang ingin bertemu di sela-sela pertemuan IMF untuk konsultasi.

Panama baru-baru ini mendapat kecaman global ketika praktik penghindaran pajak ratusan ribu perusahaan cangkang terungkap. Meskipun Panama telah mengesahkan sejumlah undang-undang baru untuk meningkatkan transparansi dan menandatangani perjanjian pertukaran informasi bilateral, negara Amerika Tengah tersebut sejauh ini menolak untuk berpartisipasi dalam pertukaran data otomatis. Informasi tersebut bisa jatuh ke tangan yang salah, katanya. Sejauh ini lebih dari 90 negara telah bergabung dalam perjanjian ini dan dijadwalkan mulai berlaku pada tahun 2017.

Schäuble menganjurkan untuk memanfaatkan peluang untuk solusi global. Rekannya dari Inggris, George Osborne, mengatakan tentang inisiatif G5: “Ini adalah pukulan keras terhadap semua orang yang menyembunyikan pajak mereka di sudut-sudut gelap, katanya, sama seperti Ketua IMF Christine Lagarde sebelum dia.” “Tidak ada satu negara pun yang mampu memerangi penghindaran pajak sendirian.”

Menteri Perancis, Spanyol dan Italia – Michel Sapin, Luis de Guindos dan Pier Carlo Padoan – menyampaikan sinyal yang sangat positif. Ini adalah waktu yang tepat untuk mendapatkan jawaban umum.

dpa

agen sbobet