Konsumen di Jerman merogoh kocek dalam-dalam untuk menikmati kopi sambil sarapan atau espresso di antaranya. Di toko kelontong dan toko obat saja, mereka menghabiskan sekitar 3,9 miliar euro untuk membeli stimulan favorit mereka antara awal Oktober 2018 dan akhir September 2019. Ini setara dengan hampir 50 euro per ekor. Hal ini tampak dari analisis perusahaan riset pasar Nielsen. Selain itu, ada lagi 690 juta euro atau 8,61 euro per kapita untuk teh.
“Organik saat ini sangat populer dalam kaitannya dengan teh dan kopi di kalangan orang Jerman,” lapor pakar minuman Nielsen, Christiane Stuck. Meskipun penjualan kopi secara keseluruhan sedikit menurun, penjualan kopi organik meningkat sebesar 14 persen dalam volume selama dua belas bulan. Pangsa pasar organik kini berkisar 4,3 persen. Konsumen juga menjadi semakin sadar lingkungan dalam hal konsumsi teh. Penjualan teh organik meningkat 13,3 persen. Pangsa pasar teh organik naik menjadi sekitar 8,8 persen.
Mengenai metode persiapannya, orang Jerman menyukai kemudahannya, seperti yang ditunjukkan oleh analisis Nielsen. Kalau bicara teh, teh celup jelas menduduki peringkat pertama dengan pangsa pasar 82 persen. Teh bubuk hanya menyumbang 16 persen dari konsumsi. Kapsul teh hampir tidak berperan sejauh ini.
Kopi bubuk menyumbang setengah dari total penjualan
Orang Jerman lebih suka membeli kopi yang sudah digiling. Kopi klasik menyumbang sekitar setengah dari volume kopi yang dijual di toko-toko. Seperempat lainnya dijual sebagai biji utuh. Kopi instan menduduki peringkat ketiga dengan pangsa pasar sekitar 11 persen. Pembalut dan kapsul menguasai sisa pasar.
Namun, konsumsi teh dan kopi bervariasi menurut musim, seperti yang ditunjukkan oleh angka Nielsen. Orang Jerman membeli sebagian besar teh mereka di musim dingin, saat mereka bisa merasa nyaman dengan secangkir teh yang baru diseduh. “Dari Oktober hingga Februari, penjualan teh bulanan hampir dua kali lebih tinggi dibandingkan musim panas,” Stuck melaporkan. Sebaliknya, konsumsi kopi hanya mencapai puncaknya sekitar waktu Paskah di bulan April.
Dalam memilih jenis teh, warga Jerman tetap setia pada kebiasaan mereka dalam beberapa bulan terakhir. “Jenis teh favorit orang Jerman di toko makanan dan toko obat adalah teh herbal klasik,” lapor Stuck. Menurut peneliti pasar, hampir 216 juta bungkus teh herbal masuk ke keranjang belanja dari Oktober 2018 hingga September 2019. Teh buah menduduki peringkat kedua dengan 114 juta bungkus. Sebaliknya, teh hitam “hanya” terjual sekitar 60 juta bungkus.