Justin Sullivan/Getty Images
Ada hukum besi dalam suasana pesta: semakin keras penjaganya, semakin panas klabnya. Siapa pun yang terlalu tua, penindas, atau mengenakan pakaian yang salah akan ditolak tanpa ampun di pintu masuk.
Facebook dulunya adalah klub yang populer. Sekarang di sana lebih terasa seperti disko besar: terlalu banyak orang idiot agresif yang menghina para tamu. Di tengah keramaian, Anda tidak dapat melihat teman-teman Anda, aparat keamanan kewalahan dan rasanya seperti “Ups, saya melakukannya lagi” terus diputar.
Kebijakan pintu Facebook telah gagal
Kebijakan pintu Facebook telah gagal. Dalam beberapa tahun terakhir, jejaring sosial ini telah mengizinkan terlalu banyak pembuat onar di platformnya: mulai dari banyaknya pengiklan di feed berita, hingga ujaran kebencian dan pelaku spam, hingga peretas kriminal. Mungkin inilah sebabnya jumlah pengguna di Eropa menurun: sejak skandal Cambridge Analytica saja, hampir dua juta orang Eropa telah menghapus akun mereka.
Terlebih lagi: Facebook kini merupakan pesta yang berusia di atas 30 tahun. Di seluruh dunia ada nHanya sekitar 3,5 persen pengguna yang berusia di bawah 18 tahun. Dan aturan tersebut juga berlaku di sana – sama seperti di klub: tidak keren jika Anda bertemu orang tua di sana.
Hasilnya: Menjelajahi feed berita tidak lagi menyenangkan — dan bos Facebook Mark Zuckerberg mengetahuinya.
Pengguna menarik diri dalam kehidupan pribadi
“Kami melihat pergeseran ke pesan dan cerita pribadi,” Zuckerberg mengumumkan pada hari Rabu pada presentasi laporan triwulanan baru pada. Pengguna sekarang akan berbagi lebih banyak foto, video, dan tautan di WhatsApp dan Messenger dibandingkan di jejaring sosial (artinya Instagram dan Facebook).
Angka tersebut memalukan bagi Facebook karena menunjukkan bahwa pengguna – tidak seperti sebelumnya – tampaknya tidak lagi merasa nyaman berada di area publik Facebook. Ada perlindungan di ranah privat. Bagi banyak orang, feed sudah menjadi hal yang dilarang – baik karena komentar kebencian, iklan, atau perasaan dimata-matai oleh Facebook.
Strategi baru Zuckerberg, yang juga ia presentasikan pada hari Rabu, menunjukkan bahwa perusahaan perlahan tapi pasti mengucapkan selamat tinggal pada feed berita. “Stories First” adalah arah baru: Facebook harus menjadi lebih seperti Instagram.
Facebook perlu menemukan mesin pencetak uang baru
Strategi ini berisiko karena feed berita sejauh ini menjadi mesin pencetak uang bagi perusahaan: Facebook memperoleh pendapatan iklan sebesar $8,82 untuk setiap pengguna di Jerman dengan menjual ruang iklan di feed berita.
Dengan eksodus pengguna dari news feed, Facebook kini harus mengubah model bisnisnya. Kalau tidak, pestanya akan segera berakhir.