• Walikota New Orleans LaToya Cantrell mengumumkan keadaan darurat setelah kota itu dilanda serangan dunia maya pada hari Jumat.
  • Kota ini mulai mematikan server dan komputer pada pukul 11 ​​​​pagi hari Jumat.
  • Walikota Cantrell mengatakan meskipun ransomware ditemukan di sistem kota, tidak ada permintaan uang tebusan yang dibuat.
  • Kunjungi beranda Business Insider untuk cerita lebih lanjut.

Walikota New Orleans LaToya Cantrell mengumumkan keadaan darurat pada hari Jumat setelah diketahui bahwa jaringan kota telah disusupi oleh serangan dunia maya.

Kim LaGrue, kepala informasi kota, mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers aktivitas mencurigakan itu terlihat di jaringan kota pada pukul 05:00 pada hari Jumat. Pada pukul 11.00, para ahli menemukan “insiden keamanan dunia maya” dan kota tersebut mulai mematikan server dan komputer untuk membendung ancaman tersebut.

Akun Twitter Kota New Orleans men-tweet salinan deklarasi keadaan darurat.

Menurut tweet dari NOLA, panggilan 911 kampanye kesiapsiagaan darurat di New Orleans tidak terpengaruh oleh insiden tersebut. Kamera CCTV juga terus beroperasi, meskipun tidak memberikan rekaman langsung ke Pusat Kejahatan Real-Time di kota tersebut.

Walikota Cantrell mengatakan kepada wartawan bahwa ransomware, sejenis malware yang mencuri data dan meminta uang tebusan, ditemukan di sistem kota. Dia mengatakan kota New Orleans belum menerima tuntutan uang tebusan. Cantrell juga mengatakan bahwa sepengetahuannya tidak ada informasi kota yang dibobol atau hilang.

Belum ada tersangka yang ditetapkan, namun Polisi Negara Bagian Louisiana, Garda Nasional Louisiana, FBI dan Dinas Rahasia semuanya sedang menyelidiki insiden tersebut menurut CNN.

Ransomware sebelumnya digunakan untuk menargetkan kota-kota AS pada bulan Agustus 23 kota di Texas menjadi korban serangan ransomware terkoordinasi. Bulan lalu Gubernur Louisiana John Bel Edwards juga keadaan darurat diumumkan setelah serangan dunia maya di server pemerintah negara bagian.

Nomor Sdy