Jika Gabriel bertemu dengan kelompok hak asasi manusia sayap kiri tertentu selama kunjungannya ke Israel, Netanyahu akan melarang dia menghadiri pertemuan tersebut, kata seorang pejabat pemerintah pada hari Senin. Menurut laporan media Israel, pada hari Selasa Gabriel ingin bertemu dengan perwakilan organisasi Breaking the Silence, yang kritis terhadap kebijakan pemukiman Israel. Gabriel sendiri pada Selasa pagi mengatakan, pertemuan dengan perwakilan masyarakat sipil merupakan hal biasa selama kunjungan ke luar negeri.
Breaking the Silence mengumpulkan pernyataan dari para veteran Israel tentang perlakuan tentara terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan dan pengaruh pemukim Yahudi terhadap wilayah tersebut. Kementerian Luar Negeri di Berlin mengatakan pada hari Senin bahwa Gabriel ingin bertemu dengan kelompok masyarakat sipil. Seorang juru bicara tidak menyebutkan nama organisasi tersebut. Pertemuan seperti itu adalah hal yang normal, Gabriel menjelaskan pada hari Selasa: “Kami telah melakukan ini selama bertahun-tahun di banyak negara,” katanya kepada ZDF. “Anda harus membayangkan bahwa perdana menteri Israel, yang juga menteri luar negeri, akan datang ke Jerman, ingin bertemu dengan para pengkritik pemerintah dan kami akan berkata: ‘Anda, tidak mungkin jika Anda melakukan ini, kami mengatakan hal kami. . Janji temu.'” Itu tidak terpikirkan, tegas Gabriel.
Namun, Menteri Lingkungan Hidup Israel Zeev Elkin membela posisi Netanyahu dalam sebuah wawancara radio. “Tidak terpikirkan untuk datang ke negara lain dan bertemu dengan kelompok-kelompok yang bekerja siang dan malam melawan negara tersebut di tingkat internasional,” katanya. “Kami tidak akan memperlakukan pemerintah Jerman seperti itu.”
Pada bulan Februari, Netanyahu mengeluh di tingkat diplomatik bahwa Perdana Menteri Belgia Charles Michel bertemu dengan perwakilan Breaking the Silence selama kunjungannya ke Israel.
Pada bulan Maret, pemerintah federal mengkritik rencana Israel untuk membangun pemukiman baru pertama di Tepi Barat dalam 20 tahun sebagai hambatan terhadap proses perdamaian dengan Palestina. Pada bulan Februari, ia menunda konsultasi pemerintah Jerman-Israel dari bulan Mei hingga 2018. Dia menyebutkan masalah penjadwalan sebagai alasannya. Media Israel berspekulasi bahwa alasan pembatalan tersebut mungkin karena kemarahan pemerintah federal atas pembangunan pemukiman Israel.
Reuters