Bohbeh/Shutterstock
Duduklah, tutup mata Anda dan rasakan dada Anda naik dan turun setiap kali Anda menarik napas.
Selama beberapa dekade, para peneliti telah mengklaim bahwa aktivitas sederhana ini, meditasi kesadaran, dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan Anda bisa membaik. Bahkan mereka yang hanya sesekali meluangkan waktu untuk melakukan latihan pernapasan tampaknya menyadari bahwa stres mereka setidaknya bisa sedikit berkurang. Dikatakan bahwa mereka yang bermeditasi secara teratur dapat menangani situasi yang menantang dengan lebih baik.
Kini penelitian menelusuri fenomena bagaimana kedamaian dan ketenangan beberapa menit saja dalam sehari dapat menyebabkan perubahan nyata. Para peneliti terutama mencoba untuk menentukan apa yang sebenarnya terjadi di bawah atap otak kita.
Peneliti menunjukkan efek positif
Satu studi baruitu rekan-rekannya “Waktu New York” diringkas, membuktikan untuk pertama kalinya bahwa proses yang dapat diamati dan bermakna terjadi dalam organisme kita ketika kita bermeditasi.
Akibatnya, meditasi kesadaran memiliki dua efek:
- Pernapasan yang tenang meningkatkan pertukaran antara dua wilayah otak yang mengatur kontrol dan konsentrasi. Khususnya: Korteks prefrontal kiri diaktifkan, yang membantu pengendalian diri – misalnya, saat Anda memilih yogurt rendah lemak daripada sebatang coklat. Ada juga yang disebut Jaringan hibernasi rangsangan yang muncul ketika kita tidak melakukan apa pun dan menyerah pada konsentrasi batin.
- Sementara itu, kadar zat yang berhubungan dengan stres lebih rendah ditemukan di aliran darahInterleukin-6 (IL-6) diukur, yang berhubungan dengan peradangan dan masalah kesehatan laten.
Flickr/Craig CochraneDalam studi lain yang dilakukan oleh tim peneliti di “Laboratorium Kesehatan dan Kinerja Manusia” di Universitas Carnegie Mellon di Pittsburgh (negara bagian Pennsylvania AS), 35 subjek pengangguran diperiksa. Para ilmuwan berasumsi bahwa orang-orang ini pasti sangat stres karena tidak memiliki pekerjaan dan membagi subjek menjadi dua kelompok. Satu kelompok mengikuti kursus tiga hari untuk mempelajari teknik meditasi kesadaran. Kelompok kedua malah menghabiskan jumlah waktu yang sama untuk melakukan aktivitas yang mengganggu: latihan peregangan atau membuat lelucon.
Setelah tiga hari, anggota kedua kelompok melaporkan merasa lebih baik.
Namun pemindaian otak dan tes darah menunjukkan perbedaan yang jelas: Para meditator sejati mengukur lebih banyak aktivitas di wilayah otak yang bertanggung jawab atas fokus dan pengendalian diri. Mereka juga memiliki kadar IL-6 yang lebih rendah dalam darahnya.
Meditasi membantu dalam banyak hal
Hasil ini mengikuti sejumlah penelitian sebelumnya yang telah mengaitkan banyak efek positif dengan meditasi:
- Meningkatkan keterampilan sosial dan kasih sayang: Satu diterbitkan pada tahun 2008 12 tahun belajar University of Wisconsin menunjukkan melalui tes dengan dua kelompok bahwa orang yang bermeditasi secara teratur menunjukkan tingkat empati yang lebih tinggi ketika mereka mendengar rekaman suara orang-orang stres yang berada dalam kesusahan. Mereka juga bisa lebih mudah berempati terhadap perasaan orang lain, kata para peneliti.
- Konsentrasi lebih besar dan lebih sedikit stres: Para peneliti juga menemukan bahwa orang yang bermeditasi sensitif terhadap suara yang melengking dan tiba-tiba, seperti suara alarm. bereaksi jauh lebih tenang dan tenang dibandingkan kelompok pembanding yang tidak melakukan meditasi. Penelitian lain terhadap biksu Buddha menunjukkan peningkatan fungsi otak dalam memproses informasi dan mengambil keputusan.
- Pengobatan untuk depresi dan kecemasan: Satu seluruh rentang investigasi menjelaskan bahwa meditasi juga dapat membantu melawan depresi dan kecemasan. Efeknya paling terlihat pada subjek yang menderita stres psikologis. Namun, penelitian lebih lanjut masih kurang di bidang ini untuk dapat menarik kesimpulan yang pasti.