Diktator Korea Utara Kim Jong-un tampaknya tidak berencana menyerahkan senjata nuklirnya dalam waktu dekat. Meski demikian, Kim terbuka dengan ide membuka restoran cepat saji ala Barat di Korea Utara. Hal ini diungkapkan oleh pejabat AS yang mengetahui laporan CIA tentang Korea Utara.
“Semua orang tahu bahwa mereka (Korea Utara) tidak akan melakukan denuklirisasi sepenuhnya,” kata seorang pejabat senior intelijen AS kepada stasiun televisi NBC News. Sebaliknya, negara ini ingin membuka diri secara ekonomi. Baru-baru ini, penasihat khusus Presiden Korea Selatan Moon Jae-in memberikan contoh: Kim mengatakan ingin memodernisasi perekonomiannya melalui investasi internasional, misalnya di restoran McDonald’s atau Trump Tower.
Korea Utara menginginkan kemajuan dan pengakuan ekonomi
“Mereka ingin menjadi negara normal, negara normal yang diakui oleh Amerika Serikat,” kata Moon Chung-in, pakar keamanan dan profesor di Universitas Yonsei di Seoul, dalam wawancara dengan saluran TV CNN International. “Mereka menginginkan investasi Amerika di Korea Utara,” katanya. “Mereka menyambut investor Amerika dan konsorsium multilateral yang datang ke Korea Utara.”
LIHAT JUGA: Kim Jong-un menerima stik USB misterius saat pertemuan puncak dengan presiden Korea Selatan
Laporan CIA, yang diketahui pada awal Mei, sangat eksplosif mengingat kemungkinan pertemuan puncak antara Donald Trump dan Kim Jong-un pada bulan Juni. Trump dan Kim ingin membahas hubungan masa depan antara kedua negara dan hubungan antara Korea Utara dan Selatan. Pertemuan tersebut akan menjadi pertemuan pertama antara presiden AS dan pemimpin Korea Utara.
Keraguan terhadap denuklirisasi Korea Utara
Pakar kebijakan luar negeri membenarkan penilaian CIA bahwa Pyongyang tidak berencana menyerahkan senjata nuklirnya. Namun, Gedung Putih menyebut hal ini sebagai prasyarat bagi Korea Utara untuk mendapatkan pemulihan hubungan. Meskipun ada keraguan mengenai perlucutan senjata Korea Utara, Trump menyatakan optimismenya selama negosiasi yang sedang berlangsung menjelang KTT.
“Kami telah membentuk tim yang hebat untuk melakukan pembicaraan dengan Korea Utara,” tulis Trump di Twitter. “Pertemuan saat ini sedang berlangsung untuk mempersiapkan pertemuan puncak.”
Artikel ini telah diterjemahkan dari bahasa Inggris.