kartu kredit DE shutterstock_123256873
dekan bertoncelj/Shutterstock

Negara-negara seperti Swedia dan Tiongkok menunjukkan bahwa uang tunai akan hilang dari dompet kita dalam jangka panjang. Di negara Skandinavia, misalnya, uang tunai diperkirakan akan hampir hilang pada tahun 2021. Di “Kerajaan Tengah”, pembayaran dengan aplikasi seperti WeChat atau Alipay sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Di masa depan, ungkapan sehari-hari “kekurangan air di dompet” tidak lagi hanya ditemukan di kalangan masyarakat miskin.

Sebagai imbalannya, kita akan semakin bergantung pada pembayaran non-tunai di masa depan. Perkembangan inilah yang dikritik sebuah pelajaran platform internet Vexcash. Untuk melakukan hal ini, platform kredit membandingkan rasio uang tunai yang beredar dengan gabungan produk domestik bruto berbagai wilayah mata uang. Tujuannya adalah untuk menjawab pertanyaan berapa lama masyarakat tanpa uang tunai dapat “bertahan” jika terjadi kegagalan digital total setelah uang tunai dihapuskan.

Negara-negara dengan jumlah uang tunai yang lebih rendah akan lebih cepat menghadapi masalah

Jawabannya logis: Wilayah mata uang dengan persentase uang tunai yang lebih rendah, seperti Swedia dan Norwegia, akan mengalami masalah lebih cepat – khususnya, menurut penulis, hanya dalam waktu lima hari. Inggris Raya tidak lagi layak secara ekonomi setelah dua belas hari; kawasan mata uang dengan arus kas yang lebih kuat seperti kawasan dolar (31 hari), kawasan euro (38 hari) atau Swiss (41 hari) dapat bertahan lebih lama. Afrika Selatan, Namibia dan Lesotho berada di garis depan penyelidikan, di mana perdagangan dilakukan dengan rand Afrika Selatan. Mereka akan tetap beroperasi selama 106 hari berikutnya.

Namun, pakar keuangan meragukan apakah perhitungan ini masuk akal. Seperti yang dilaporkan oleh “Frankfurter Allgemeine Zeitung”, jika terjadi kegagalan total pada sistem komputer, kecepatan peredaran uang pada awalnya akan meningkat. Asumsi penelitian yang menyebutkan bahwa Anda hanya bisa membayar persentase tertentu dari produk domestik bruto (PDB) dengan uang tunai juga tidak tepat. Selain itu, tidak semua pemesanan mungkin tidak dapat dilakukan karena transfer bank masih diterima.

Pakar keuangan mengkritik kelemahan dalam penelitian ini

Bagian tunai dolar dan euro juga akan sangat besar karena keduanya diterima sebagai alat pembayaran pengganti di banyak negara dan oleh karena itu juga berperan sebagai mata uang cadangan fisik dunia. Artinya, aset tersebut digunakan oleh rumah tangga swasta dan publik untuk menyimpan nilai, yaitu untuk menghemat uang.

Meskipun penelitian ini mempunyai kelemahan, penelitian ini masih menyoroti potensi bahaya dari beralih dari penggunaan uang tunai. Uang tunai kemungkinan besar akan terus berperan dalam kehidupan kita sehari-hari. Penting juga untuk tidak hanya mengandalkan infrastruktur digital saat melakukan pembayaran non-tunai. Dengan memilih dari berbagai alternatif seperti kartu EC, kartu kredit, Paypal, dan aplikasi pembayaran lainnya seperti WeChat atau Alipay, risiko kegagalan semua sistem pembayaran digital sekaligus dapat dikurangi.

pengeluaran hk hari ini