Donald Trump.
Chris McGrath, Getty Images

Karena kelompok ekstremis Negara Islam (ISIS) telah diusir dari hampir seluruh wilayah, penarikan diri sedang dipertimbangkan, kata pejabat pemerintah AS kepada Reuters pada hari Rabu.

Sebuah tweet dari Presiden AS Donald Trump juga mengisyaratkan diakhirinya keterlibatan militer di negara yang dilanda perang saudara tersebut: “Kami mengalahkan ISIS di Suriah – satu-satunya alasan untuk berada di negara itu selama masa kepresidenan Trump. Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, Kehadiran pasukan Amerika menghalangi solusi perdamaian di Suriah.

Menurut pejabat pemerintah, yang tidak ingin disebutkan namanya, tidak jelas kapan waktu penarikan akan tiba. Salah satu karyawan mengatakan kepada Reuters bahwa mitra dan sekutu AS telah diberi pengarahan mengenai rencana tersebut dan meminta nasihat. Baik kantor kepresidenan maupun kementerian pertahanan tidak mau mengomentari informasi tersebut.

Penarikan seluruh pasukan AS dari Suriah akan bertentangan dengan rekomendasi yang dibuat oleh Menteri Pertahanan Jim Mattis dan pejabat pemerintah lainnya. Mereka menyarankan untuk mempertahankan kehadiran militer di Suriah untuk jangka waktu yang lebih lama untuk mencegah kebangkitan ISIS.

Saat ini ada sekitar 2.000 tentara AS di Suriah

Saat ini terdapat sekitar 2.000 tentara AS yang masih dikerahkan di Suriah. Banyak dari mereka adalah penasihat dan pasukan khusus yang bekerja dengan milisi Kurdi, khususnya di bagian utara negara itu. Milisi Kurdi ini dianggap sebagai ancaman oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Erdogan mengatakan pada hari Selasa bahwa dia telah menerima lampu hijau dari Trump untuk menyerang pejuang Kurdi di wilayah Suriah tidak jauh dari perbatasan kedua negara.

Di Moskow, juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova menuduh Amerika Serikat semakin memainkan peran negatif dalam konflik Suriah. “Setelah awalnya menjadi faktor dalam perang melawan teroris, kehadiran ilegal AS di Suriah kini semakin menjadi hambatan berbahaya bagi solusi perdamaian.”

Di bawah kepemimpinan Trump, AS telah melepaskan klaim apapun dalam menentukan masa depan Suriah. Rusia, Iran dan Turki saat ini sedang bernegosiasi dengan perwakilan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan pemberontak mengenai kemungkinan solusi perdamaian. Namun, ketiga kekuatan asing tersebut terkadang memiliki kepentingan yang bertentangan.

Keluaran SDY