Startup mana yang cukup pintar untuk mengesankan raksasa IT IBM? Lima startup paling menarik dari Berlin IBM SmartCamp 2013.
IBM SmartCmap 2013
Untuk kedua kalinya, para startup dapat mempresentasikan ide bisnis mereka di IBM SmartCamp di Berlin. Kelima finalis terlebih dahulu melalui sesi coaching dengan sekitar 30 mentor dari dunia IT dan investor, kemudian melakukan public round untuk penonton dan hadiah juri. Startup Jerman-Inggris-India Evomob dipilih oleh penonton; juri memilih Augmentation Industries dari Cologne, yang karenanya akan melakukan perjalanan ke European SmartCamp di Wina pada bulan November. Inilah lima finalisnya:
Industri yang saling melengkapi
“Kami akan memasukkan otaknya ke dalam mobil Anda,” janji Mad (www.mad.ai), sebuah startup yang didukung oleh Augmentation Industries dari Cologne. Didirikan pada tahun 2012 oleh Alexander Marten dan Stephan Kaufmann dan didanai sebesar 1,5 juta euro, Mad ingin mengembangkan adaptor yang dapat dihubungkan ke mobil baru mana pun. Ini memungkinkan semua jenis data dibaca dan ditransfer ke smartphone melalui WiFi. Aplikasi untuk penghitungan asuransi berdasarkan konsumsi CO2, manajemen armada, atau pelacakan mobil sewaan dapat dilakukan.
Cukup
permulaan (www.cupenya.com) dari dua orang Jerman Dominik Blattner dan Daniel Küster berasal dari akselerator 100 hari Amsterdam Rockstart dan memiliki program mentor di Dallas dan San Francisco. Kedua ilmuwan komputer tersebut mengembangkan solusi berbasis cloud untuk analisis alur kerja. USP Cupenya: Alat ini dapat digunakan pada semua jenis produk perangkat lunak yang tersedia di pasar, baik dari SAP, IBM atau Oracle.
EvoMob
Anthony Hsiao dari Jerman dan Yann LeGouic dari Prancis menawarkan platform untuk toko online yang ingin pindah ke platform seluler. EvoMob (www.evomob.com) harus memungkinkan hal ini terlepas dari teknologi yang digunakan.
Sirakusa
Warga Berlin di Syracuse (www.syracos.com) mengembangkan alat manajemen energi CasSys. Perusahaan dapat menggunakannya untuk menemukan pemboros energi internal dan mengidentifikasi potensi penghematan. Startup big data milik Santoso Supantia dan David Crome menyertakan Deutsche Telekom, EnBW, dan Robotron sebagai mitranya.
Melayani
Ide asli Zerved (www.zervedapp.com): aplikasi smartphone yang memungkinkan pengguna memesan dan membayar di restoran. Martin Tychsen dan Michael Moncur dari Søborg, Denmark, ingin menggunakan aplikasi ini untuk mengurangi waktu tunggu dan juga mengaktifkan pembayaran seluler. Kini tidak hanya restoran dan bar yang tertarik dengan solusi ini, namun juga teater, stadion sepak bola, dan festival.