Merkel menawarkan prospek konsesi kepada May menjelang pemungutan suara Brexit.
Gambar Getty

Menurut laporan media, Perdana Menteri Inggris, Theresa May, menargetkan pemungutan suara kedua di parlemen jika perjanjian Brexit gagal dan juga mengandalkan dukungan dari Kanselir Angela Merkel.

Kanselir telah menawarkan bantuan kepada May dan menjanjikan konsesi tambahan dari UE jika anggota parlemen menolak kesepakatan penarikan diri dalam pemungutan suara yang direncanakan pada malam itu, lapor surat kabar “The Sun”, mengutip sumber-sumber pemerintah. Hal ini termasuk meyakinkan Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar untuk menyetujui tanggal berakhirnya solusi darurat perbatasan yang kontroversial dengan provinsi Irlandia Utara di Inggris. Kantor May mengatakan perdana menteri telah berbicara dengan beberapa pemimpin Eropa mengenai jaminan lebih lanjut dari Uni Eropa.

Juncker dan Tusk sudah mencoba mendukung May

Presiden Komisi UE Jean-Claude Juncker dan Presiden Dewan UE Donald Tusk sebelumnya mencoba mendukung May melalui surat. Di dalamnya mereka menegaskan komitmen Uni Eropa, tanpa membuat perubahan apa pun terhadap rancangan perjanjian tersebut. UE akan melakukan segalanya untuk memastikan kesepakatan perdagangan tercapai pada akhir tahun 2020 dan menghindari solusi darurat di Irlandia Utara, kata mereka. Apa yang disebut sebagai penghalang ini dimaksudkan untuk mencegah terbentuknya kembali perbatasan keras antara Irlandia Utara dan Irlandia, anggota UE, juga untuk mencegah konflik Irlandia Utara berkobar lagi. Namun, hal ini dapat menyebabkan perbatasan perdagangan sementara antara Inggris Raya dan Irlandia Utara. Uni Eropa baru-baru ini berulang kali menekankan bahwa tidak ada perubahan terhadap perjanjian tersebut.

Penentang kesepakatan Brexit yang dinegosiasikan oleh pemerintah May dan UE menolak dukungan tersebut. Mereka melihat hal ini sebagai komitmen jangka panjang terhadap UE. May diragukan mendapat suara mayoritas, karena banyak anggota partai Konservatifnya yang juga menentang kontrak tersebut. Pada hari Senin, May menolak penundaan keluarnya Uni Eropa yang direncanakan pada tanggal 29 Maret.

Politisi CDU Eropa Elmar Brok: “Semoga Brexit terjadi dengan tertib”

Terlepas dari hasil pemungutan suara di Dewan Rakyat Inggris, politisi CDU Eropa Elmar Brok memperkirakan Inggris akan meninggalkan UE pada tanggal 29 Maret. Dia hanya berharap “Brexit akan berjalan dengan tertib,” kata Brok kepada surat kabar “Die Welt”.

Jika ditolak, menurut “pernyataan baru” dari UE, “perjanjian Brexit dapat dilakukan pemungutan suara lagi dalam satu hingga dua minggu.” Dia tidak percaya akan perpanjangan negosiasi setelah bulan Maret. Tidak akan ada solusi baru. Apalagi negosiasi hanya bisa diperpanjang beberapa minggu akibat pemilu Eropa pada Mei mendatang.

SDY Prize