- Göbekli Tepe yang berusia 11.500 tahun di Turki adalah kuil tertua yang diketahui dalam sejarah manusia.
- Para ilmuwan di Universitas Tel Aviv kini menemukan bahwa kuil tersebut dibuat menggunakan pola geometris selama perencanaan dan konstruksi.
- Jenis perencanaan dan konstruksi ini sebelumnya tidak dikenal di kalangan pengembara pada periode Neolitikum – geometri dianggap hanya diketahui oleh orang-orang yang menetap.
Para ilmuwan dari Universitas Tel Aviv dan Otoritas Purbakala Israel telah menemukan bahwa Göbekli Tepe, kuil tertua dalam sejarah manusia, dibangun menggunakan geometri. Para peneliti melaporkan hal ini dalam jurnal spesialis “Jurnal Arkeologi Cambridge”. Hingga saat ini, para ilmuwan berasumsi bahwa prinsip-prinsip geometri baru berkembang kemudian.
Göbekli Tepe yang berusia 11.500 tahun di Turki adalah salah satu temuan terpenting dari zaman Neolitikum. Setelah situs tersebut ditemukan pada tahun 1963 oleh arkeolog Amerika Peter Benedict, arkeolog Jerman Klaus Schmidt mengidentifikasi kompleks pemakaman tersebut sebagai kuil pada tahun 1994.
Terdiri dari pilar-pilar batu setinggi enam meter dan berat 20 ton. Sejak itu, candi ini menjadi pusat diskusi ilmiah. Selama bertahun-tahun, para peneliti bertanya-tanya bagaimana monumen semacam itu bisa direncanakan dan dibangun pada periode Neolitikum.
Pola geometris digunakan dalam konstruksi dan perencanaan
“Göbekli Tepe adalah keajaiban arkeologi,” jelas Profesor Avi Gopher dalam jumpa pers untuk rilis. Dia adalah kepala Institut Arkeologi di Universitas Tel Aviv. Para ilmuwan memeriksa kuburan tersebut menggunakan analisis komputer.
Menurut Gopher, kompleksitas candi ini sangat mencengangkan. Saat dibangun, tidak ada pemukiman permanen atau pertanian yang dapat dikenali di wilayah tersebut, sehingga kemungkinan besar candi tersebut dibangun oleh kaum nomaden.
Sebelumnya, para ilmuwan mengira candi tersebut dibangun dalam jangka waktu yang lama dan tidak direncanakan sebagai satu proyek terpadu. Namun, Profesor Gopher berasumsi bahwa sebagian dari kuil tersebut direncanakan oleh para pengembara sebelum pembangunan dimulai.
Saat mempelajari struktur, para peneliti juga menemukan bahwa para pengembara menggunakan pola geometris dalam perencanaan dan konstruksi untuk mencapai desain. Para peneliti sebelumnya berasumsi bahwa jenis konstruksi dan geometri ini baru muncul kemudian, ketika manusia mulai menjalani gaya hidup menetap.
Menurut Profesor Gopher, temuan ini menunjukkan betapa dinamisnya proses yang terjadi pada Periode Neolitikum – dan menawarkan wawasan baru mengenai perkembangan masyarakat mulai dari pengembara hingga perkembangan budaya menetap.