Tuntutan yang diberikan kepada pelamar tinggi: mereka harus komunikatif. Kreatif. Berorientasi pada tujuan. Selain belajar dengan nilai terbaik dan menyelesaikan magang pertama, idealnya mereka juga harus menyelesaikan masa tinggal lebih lama di luar negeri.
Yang hilang dalam perdebatan adalah kualifikasi yang akan menjadi semakin penting di masa depan: keahlian teknologi – terlepas dari mata pelajaran yang Anda pelajari. “Di era digitalisasi, generasi muda harus memahami teknologi dan dasar-dasar pemrograman,” Karel Dörner, kepala Digital McKinsey Jerman, mengatakan kepada Business Insider.
“Ini tidak berarti bahwa setiap orang harus menjadi ahli pemrograman,” kata Dörner, yang mendirikan portal lelang Alando pada tahun 1999 bersama Samwer bersaudara dan menjualnya ke Ebay. Ia lebih tertarik pada pemahaman dasar ilmu komputer, yang tersebar luas di dunia kerja Jerman. “Kami masih memiliki pendekatan yang agak meremehkan apa yang terjadi di departemen TI. Para karyawan di sana sering dianggap sebagai IT nerd. Di AS, Mark Zuckerberg sendiri yang memprogram algoritma.”
Permintaan di pasar tenaga kerja akan tetap tinggi
Selain pengetahuan TI, para pemula karir perlu memperoleh keterampilan yang selalu penting, menurut Karel Dörner: “Ada serangkaian keterampilan dasar inti yang harus dimiliki pelamar – 20 tahun yang lalu dan saat ini: kemampuan memecahkan masalah dan berpikir analitis.” Namun, Anda juga harus bisa berhubungan dengan orang lain, memiliki seperangkat nilai. dan bersikap tegas dan autentik.Dengan perpaduan keterampilan ini, Anda dapat mencapai banyak hal. Permintaannya akan tetap tinggi,” kata Dörner.
Diragukan apakah pengetahuan tentang pemrograman akan segera meresap ke dalam kanon pendidikan Jerman. Dalam hal infrastruktur TI, Jerman bukanlah yang teratas di dunia. Karena pendidikan di Republik Federal juga merupakan urusan negara bagian, kurikulumnya berbeda-beda di setiap negara bagian. Di Estonia, negara perintis teknologi, setiap anak sekolah harus belajar pemrograman.
Pemrograman menggabungkan pemecahan masalah dan pemikiran analitis
Karena pemrograman menggabungkan poin-poin yang dikemukakan Dörner—pemecahan masalah dan pemikiran analitis—ini akan menjadi tambahan yang berguna untuk kurikulum saat ini, terlepas dari apakah siswa tersebut akhirnya bekerja di bidang tersebut atau tidak. Pemrograman melibatkan memberitahu komputer apa yang harus dilakukan ketika suatu peristiwa tertentu terjadi. Anda hanya dapat memecahkan suatu masalah dalam ilmu komputer jika Anda mengetahuinya secara pasti.
Selain itu, hanya pengguna yang memahami infrastruktur teknologi digital yang dapat menggunakannya secara bertanggung jawab dan tidak terlalu rentan terhadap manipulasi data. Dengan pengetahuan ini, Anda dapat lebih melindungi diri Anda dari serangan hacker atau pencurian data.