Suasana tenang di sekitar Kim Jong-un selama beberapa hari, namun kini kantor berita negara KCNA melaporkan bahwa penguasa Korea Utara ingin memperluas produksi rudal. Kim memerintahkan untuk mempercepat produksi mesin dan hulu ledak untuk rudal balistik antarbenua, kata laporan itu.
Kapasitas yang lebih tinggi dimungkinkan melalui penggunaan material serat karbon. Media Barat sangat terkejut dengan tidak adanya omelan penuh kebencian dan kosa kata yang bersifat permusuhan. Beberapa surat kabar mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok yang mengatakan bahwa baru-baru ini ada tanda-tanda meredanya konflik Korea Utara.
Pada hari Senin, Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson, memuji negara komunis tersebut karena, menurutnya, pemerintahannya belakangan ini menjadi lebih moderat. Sejak diadopsinya resolusi PBB, ia berharap dialog dapat dilakukan di masa depan.
Tapi sepertinya tidak ada hasil untuk saat ini. Pada hari Rabu, media Korea Utara menerbitkan beberapa foto yang menunjukkan bahwa Pyongyang sedang menyelidiki rudal modern. Dalam beberapa foto, Presiden Kim Jong-un terlihat berdiri bersama para jenderalnya di depan sebuah tanda yang dilukis dengan bagian-bagian roket.
Mati “Waktu New York” menulis bahwa gambar tersebut mungkin menunjukkan rencana pembangunan proyek Pukguksong-3. Model rudal bawah air strategis yang ditingkatkan diklasifikasikan berdasarkan namanya. Temuan saat ini menunjukkan bahwa model ini akan memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan varian bawah air Pukguksong-1 yang digunakan sebelumnya.