Untuk studi baru, peneliti memeriksa titer pasien corona. Titer memberi tahu Anda berapa banyak antibodi yang ada dalam darah.
Tim peneliti berhasil menemukan nilai titer yang tinggi pada lebih dari separuh orang yang diperiksa, yang menunjukkan kemungkinan kekebalan yang tinggi.
Bahkan setelah lima bulan, nilai titer yang cukup tinggi masih dapat ditentukan.
Untuk menyelidiki virus corona secara detail, penelitian baru terus dilakukan. Poin penting: Bagaimana kekebalan tubuh terhadap virus berkembang? Dan berapa lama Anda kebal setelah terinfeksi?
Di awal minggu ada satu studi di Inggris menunjukkan bahwa semakin sedikit orang di Inggris yang memiliki antibodi dalam darah mereka. Dalam tiga bulan, jumlah antibodi turun 26 persen.
Sebuah studi baru dari Amerika, yang dimuat di jurnal “Science”, memberi harapan. Tim peneliti menggunakan tes yang berbeda dari para peneliti Inggris – tes ELISA (“enzyme-linked immunosorbent assay”) – untuk secara khusus mencari antibodi terhadap SARS-CoV-2. Jauh lebih akurat, sensitivitasnya 92,5 persen dan spesifisitasnya 100 persen.
Dalam penelitian tersebut, terdapat 72.401 orang yang dites Covid-19, dan 30.082 di antaranya positif. Pada sebagian besar pasien, tulis para peneliti, antibodi penetralisir dan respons imun yang kuat masih terdeteksi setelah lima bulan.
Antibodi dalam darah diperiksa lebih detail
Para peneliti memeriksa titer: ukuran jumlah antibodi yang terbentuk di dalam darah. Semakin tinggi angkanya, semakin banyak antibodi yang ada di dalam darah. Dan semakin besar kemungkinan orang terlindungi dari infeksi ulang.
Siapa pun yang memiliki cukup antibodi dalam darahnya berhak menjalani terapi plasma: darahnya kemudian dapat membantu orang yang terinfeksi mengatasi penyakit ini, karena antibodi ditransfer ke orang yang sakit melalui plasma darah. Untuk ini titernya minimal harus 1:320. Melihat nilai tersebut, penelitian ini terlihat sangat menjanjikan.
Karena lebih dari separuh yang diuji melebihi nilai tersebut. Titer 1:320 diukur pada 22,5 persen. Sebanyak 31,8 persen mencapai titer 1:960 dan 38,6 persen bahkan mencapai titer 1:2.880. Artinya, terdapat cukup antibodi di dalam darah.
Selanjutnya, para peneliti menyelidiki apa yang terjadi ketika kultur sel terinfeksi virus corona. Sebelumnya mereka menambahkan plasma dengan rentang titer yang berbeda. Hasilnya: Bahkan pada kisaran titer yang sangat rendah yaitu 1:80, virus dapat dinetralisir hingga 50 persen. Pada titer 1:320, aktivitas netralisasinya bahkan mencapai 90 persen.
Pasien diminta untuk kembali melakukan penelitian setiap tiga bulan dan kembali lagi setelah lima bulan untuk memeriksa plasmanya. Meski nilai titernya turun, setelah lima bulan rata-ratanya masih 1:404.
Tn