Logam mulia telah kehilangan nilainya secara signifikan selama beberapa minggu terakhir. Emas dan perak sangat terpukul. Pakar keuangan terkejut dengan perkembangan ini, karena komoditas tersebut sebenarnya dianggap sebagai bentuk investasi yang aman bahkan mendapat manfaat dari krisis. Mengingat situasi politik global, harga diperkirakan akan naik, namun yang terjadi saat ini adalah sebaliknya.
Seperti “Dunia” melaporkan, misalnya, bahwa satu ons perak saat ini harganya enam persen lebih murah dibandingkan harga awal tahun. Harga emas turun kembali ke level bulan Januari setelah naik 11 persen di musim semi.
Volatilitas ini bahkan lebih terasa pada adiknya: perak naik 16 persen pada bulan April, sebelum akhirnya terjadi penurunan yang cepat. “Seluruh sektor logam mulia berada di bawah tekanan,” jelas Eugen Weinberg dari Commerzbank dalam sebuah wawancara dengan “Welt”.
PPN baru di India
Kemungkinan alasan terjadinya perkembangan luar biasa ini: India memperkenalkan PPN baru atas emas beberapa minggu lalu. Meskipun angkanya hanya tiga persen dan masih di bawah ekspektasi sebagian besar pakar bahan mentah, sentimen pembelian hilang seketika.
India adalah pembeli emas terbesar kedua di dunia dan menyumbang seperlima dari total permintaan emas – dampaknya terhadap keseluruhan pasar juga besar. Analis Commerzbank Weinberg yakin kurva harga begitu kuat karena masyarakat India meningkatkan pembelian emas mereka dalam beberapa bulan terakhir.
Oleh karena itu, permintaan dari India diperkirakan akan melemah dalam beberapa bulan mendatang. Segalanya tidak terlihat lebih baik di pasar Tiongkok. Menurut “Welt”, Kerajaan Tengah kini menjadi pembeli emas terbesar yang pernah ada.
Cryptocurrency menjadi semakin menarik bagi investor
Minat terhadap logam mulia saat ini tertinggal dari ekspektasi di hampir semua negara berkembang, kata laporan itu. Hanya Rusia yang masih memiliki minat besar terhadap logam mulia kuning. Dan ada penjelasan lain atas jatuhnya harga emas dan perak yang tidak terduga:
Cryptocurrency seperti Bitcoin atau Ethereum menjadi alternatif yang layak bagi semakin banyak investor. Uang digital telah dijelaskan di beberapa artikel sebagai “Emas 2.0” karena berperilaku seperti logam mulia dalam beberapa hal.
Baca juga: “Bukan Emas, Bukan Minyak: Komoditas Ini Saat Ini Membayangi Segalanya”
Menurut “Welt”, jumlah uang beredar tidak bisa ditingkatkan secara sembarangan. Selain itu, Bitcoin dan Ethereum adalah aset yang tidak bergantung pada intervensi pemerintah. Meski demikian, sebagian besar pakar keuangan berpendapat bahwa pelemahan harga saat ini hanyalah fenomena sementara.
Credit Suisse, misalnya, memperkirakan harga emas akan pulih pada akhir tahun ini dan menetap di $1.400 per ounce.