Sebuah mobil uji coba Uber yang dapat mengemudi sendiri melukai seorang pejalan kaki secara fatal. Bencana ini sebenarnya bisa dihindari, ungkap sebuah majalah Amerika.

Kendaraan dari armada mobil uji otonom Uber diparkir di garasi. American Driving Service sedang menguji mobil self-driving di AS.

Kecelakaan fatal antara pejalan kaki dan robot taksi yang dioperasikan oleh layanan mobilitas Uber pada Maret 2018 sebenarnya bisa dihindari, tulis majalah teknologi Amerika Informasi (paywall). Menurut laporan tersebut, seorang karyawan perusahaan melaporkan kekurangan perangkat lunak kepada manajemen secara tertulis lima hari sebelum kecelakaan. Namun email tersebut diabaikan, tulis majalah tersebut.

Seperti diberitakan, seorang wanita berusia 49 tahun tewas dalam kecelakaan tersebut. Dia rupanya berjalan keluar dari bayang-bayang jalan pada malam hari dan ditabrak oleh mobil otonom Uber. Menurut laporan media, manajer keamanan sedang menonton acara TV di ponsel pintarnya pada saat kecelakaan terjadi. Uber kemudian menghentikan uji coba tersebut dan kemudian mencapai kesepakatan dengan keluarga korban.

Baca juga

Bisakah kecerdasan buatan membunuh pengemudinya?

Baca juga

Bisakah kecerdasan buatan membunuh pengemudinya?

Email yang bocor tersebut mengkritik Uber karena tidak cukup cepat menyelidiki laporan kecelakaan pada mobil self-driving-nya dan menggunakan staf yang kurang berkualifikasi dan kurang terlatih sebagai pengemudi keselamatan.

Dokumen yang diserahkan untuk IPO

Wahyu dari Informasi datang pada waktu yang tidak tepat bagi Uber: Pada akhir pekan lalu, muncul rencana bahwa perusahaan tersebut sedang mempersiapkan IPO dan telah mengajukan dokumen terkait ke regulator bursa. Seperti yang ditulis oleh Reuters, Uber bernilai $76 miliar dalam putaran pembiayaan swasta terbaru, dan bisa mencapai $120 miliar jika terdaftar di pasar saham.

Baca juga

Kesalahan manusia dan mobil otomatis

Baca juga

Kesalahan manusia dan mobil otomatis

Jadwal spesifik IPO masih belum jelas. Menurut Reuters, perusahaan tersebut ingin mengungguli pesaingnya dari Amerika, Lyft, yang juga mengajukan permohonan ke Komisi Sekuritas dan Bursa pada hari Kamis dan dapat mengambil langkah tersebut pada paruh pertama tahun 2019, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Google menggunakan bot komersial

Waymo, perusahaan milik perusahaan induk Google, Alphabet, kini selangkah lebih maju (Entri blog). Sepuluh tahun setelah dimulainya proyek self-driving, perusahaan meluncurkan layanan taksi komersial pertama Waymo One dengan robotaxis di negara bagian California, AS beberapa hari lalu.

Gambar: Uber

judi bola