- Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Duisburg menyelidiki hubungan antara partisipasi karyawan dan kecenderungan perusahaan untuk melakukan kecurangan dalam neraca mereka.
- Hasilnya: Di perusahaan, kecenderungan untuk “menipu” semakin meningkat jika semakin sedikit karyawan yang memiliki hak suara di dewan pengawas, melaporkan “Süddeutsche Zeitung”.
- Menurut para peneliti, akuntansi konservatif dalam banyak kasus mencapai profitabilitas jangka panjang yang lebih besar dan risiko yang lebih kecil.
Dalam studi terbaru, para peneliti di Universitas Duisburg-Essen menyelidiki hubungan antara partisipasi karyawan di perusahaan dan trik hukum terkait neraca dan pajak. Para peneliti juga memperhitungkan keberhasilan perusahaan. Tentang penelitian “Süddeutsche Zeitung” pertama kali melaporkan.
Untuk mendapatkan hasil yang representatif, 405 perusahaan yang terdaftar di bursa saham Jerman antara tahun 2006 dan 2017 diperiksa untuk melihat seberapa agresif atau konservatif akuntansi mereka dilakukan, menurut “Süddeutsche Zeitung”. Dalam hal ini, agresif berarti perusahaan berusaha menyajikan neracanya dengan cara yang terlalu positif atau menghindari pajak. Ini bukan penipuan langsung, melainkan cara dan trik yang sah.
Selain itu, penelitian ini menyelidiki seberapa kuat determinasi bersama dan pengaruh formal karyawan di masing-masing perusahaan. Jadi: Apakah ada dewan pekerja? Berapa banyak perwakilan karyawan di dewan pengawas?
Studi tersebut menunjukkan bahwa semakin sedikit karyawan yang mempunyai suara dalam dewan pengawas, semakin besar kecenderungan perusahaan untuk menampilkan laba dengan cara yang sangat positif dan menghindari pajak. Menurut Marc Eulerich, profesor dan salah satu penulis penelitian ini, hal ini disebabkan oleh fakta bahwa karyawan biasa, berbeda dengan manajer atau direktur pelaksana, menurut “SZ”, sama sekali tidak mendapat manfaat dari trik desain tersebut.
Pada saat yang sama, menurut para peneliti, lebih banyak partisipasi dikaitkan dengan kesuksesan yang lebih baik dan berjangka panjang.
Presentasi perusahaan yang agresif sering kali hanya menghasilkan kesuksesan jangka pendek. Sebaliknya, akuntansi konservatif dalam banyak kasus mencapai profitabilitas jangka panjang dan memiliki risiko yang lebih kecil.